Sabtu, 17 Juni 2017

Ritual Nagol Paling Mengerikan dari Vanuatu

Tags


Pernah Anda bayangkan seperti melakukan bungee jumping atau olahraga melompat dari tempat tinggi yang mengerikan? Ya, memang olahraga yang satu ini cukup mengerikan, sedikit saja kesalahan maka nyawalah dipertaruhkan.Domino qq terbaik


Tapi, masih ada lebih mengerikan dari bungee jumping yang biasa dilakukan oleh penduduk Vanuatu. Vanuatu adalah sebuah negara kepulauan yang terletak di selatan Samudra Pasifik.

Disana setiap tahun dari bulan April hingga Juni, penduduk yang tinggal di bagian selatan Pulau Pentecost di Vanuatu akan mengadakan salah satu upacara adat paling spektakuler dan menantang maut yang pernah ada di dunia. Mereka biasa menyebutnya Nagol atau Gol.

Dikutip dari laman Wikipedia.org. Selama acara berlangsung, para pria akan naik ke menara kayu setinggi 30 meter dan melompat ke bawah. Land diving dilakukan tanpa peralatan keselamatan apa pun.

Mereka hanya mengikatkan tanaman rambat pada kedua pergelangan kaki mereka sebagai penahan. Dan tradisi ekstrem ini sekarang telah berkembang menjadi sebuah objek wisata.

Sementara menara kayu dibangun, para penerjun harus tinggal di gubuk-gubuk yang dibuat khusus untuk pria. Mereka bahkan harus menghindari kontak dengan wanita. Ritual itu dikatakan dapat menjernihkan pikiran mereka.

Asal-usul Nagol sendiri bermula dari legenda seorang wanita yang merasa tidak suka pada suaminya, Tamalie (ada beberapa versi nama). Menurut cerita masyarakat setempat, wanita itu marah karena suaminya terlalu gila, sehingga dia mencoba melarikan diri ke hutan. Tamalie mengejar istrinya dan melihat wanita itu memanjat sebuah pohon.

Tamalie kemudian mengikuti istrinya memanjat pohon itu. Wanita itu kemudian mengikatkan akar pohon rambat itu pada kedua pergelangan kakinya dan melompat ke bawah. Dia pun selamat. Sialnya, suaminya yang ikut melompat untuk mengejarnya, tidak mengikat pergelangan kakinya dengan akar pohon itu. Domino 99 terbaik

Tubuhnya pun langsung menyambar tanah dan tewas seketika. Hal itu membuat para pria di pulau tersebut mulai belajar untuk melakukan Nagol sehingga mereka tidak lagi bisa ditipu oleh kaum wanita.