Rabu, 30 November 2016

Hii… Inilah Deretan Foto Mengerikan Zaman Dulu

Tags
Sejak diciptakan pertama kali tahun 1685, kamera menjadi benda bermanfaat untuk berfoto. Dengan foto, manusia bisa mengabadikan bermacam momen. Selain itu, selembar foto terkadang memiliki makna lain, seperti menangkap gambar yang tak terlihat mata manusia.

Seperti foto zaman dulu berikut ini. Dalam deretan foto ini terlihat begitu menyeramkan karena adanya ‘sesuatu’ yang ikutan berfoto. Mengingat pada saat itu belum ada aplikasi edit foto, itu berarti foto-foto berikut bisa dikatakan asli tanpa ada manipulasi.

1. Bayangan Anak Kecil

Dalam foto tersebut terlihat seorang anak kecil tengah berfoto di pinggir kolam. Foto tersebut diambil pada tahun 1925. Yang membuat foto ini mengerikan adalah banyangan yang ada di kolam. Kira-kira kenapa ada dua bayangan ? Padahal gadis itu berdiri sendiri.

2. Foto Buram Seorang Anak Dan…

Okelah kalau foto tersebut buram, mungkin karena pada saat itu kamera tidak secanggih seperti sekarang. Namun bagaimana anda menjelaskan kaki bocah tersebut ? Kenapa kaki bocah itu tidak ada ?

3. Orang Sedang ‘Bergaya’ (?)

Bukan, ini bukanlah seseorang yang sedang bergaya ketika difoto. Melainkan tentara Uni Soviet yang tewas disana. Kemudian tentara Finlandia ‘menyulapnya’ seperti orang yang sedang memberi peringatan. Tujuannya supaya tentara Finlandia lebih waspada lagi terhadap keberadaan musuh.

4. Foto Terakhir Eksekusi Penggal Kepala

Di Prancis, hukuman penggal kepala dulu boleh ditonton masyarakat umum. Bahkan eksekusi tersebut dilakukan di tempat terbuka. Namun seiring berjalannya waktu, aturan ini dihapus demi kebaikan bersama.

Dan foto di atas mengabadikan eksekusi mati Eugen Weidmann. Sedikit informasi, Weidmann merupakan manusia terakhir yang dipenggal kepalanya di depan masyarakat umum.

5. Foto Di Pemakaman

Foto tersebut diambil pascapemakaman keluarga yang tidak diketahui identitasnya. Nampak tiga orang memakai pakaian putih. Tapi tunggu dulu, siapa orang berpakaian serba hitam dibelakang mereka ?

6. Diselamatkan mayat ibunya

Tanpa disengaja, seseorang berhasil mengambil gambar dua orang yang jatuh dari gedung. Apa yang terjadi setelahnya ? Bocah berusia 2 tahun berhasil selamat karena ibunya (foto bagian bawah) menyelamatkannya. Ya, si ibu tewas dan mayatnya yang menyelamatkan anaknya.

7. Arah Menuju Neraka

Apa yang ada dibenakmu ketika melihat foto di atas ? Meski tidak ada yang aneh dalam foto tersebut, namun terlihat cukup menyeramkan. Belum lagi tulisan “Neraka” yang seolah-olah menunjukkan kalau di bawah adalah neraka. Hmm, sepertinya tidak banyak orang yang mau menuruni tangga tersebut.

Air Medusa, Mata Air Yang Mampu ‘Kutuk’ Segala Benda Jadi Batu

Tags
Medusa merupakan kisah wanita berkepala ular dalam mitologi Yunani kuno. Wanita ini bukanlah manusia biasa. Sebab dengan kekuatan tatapan matanya, ia mampu merubah apapun yang dilihatnya menjadi batu. Kekuatan mengerikan yang dimiliki Medusa membuat dirinya begitu ditakuti orang.


Kisah tentang Medusa sendiri masih simpang siur. Tidak ada bukti kuat tentang keberadaan wanita penyihir tersebut. Namun kisahnya masih melegenda hingga sekarang.

Ternyata kekuatan merubah apapun menjadi batu tak hanya terjadi di kisah Medusa saja. Di kehidupan nyata, juga ada yang mampu menyihir segala benda jadi batu. Bukan manusia, melainkan mata air.

Dilansir dari Tercengang.net, mata air yang dimaksud berada di dekat Knaresborough, Yorkshire Utara. Masyarakat sekitar percaya bahwa mata air ini memiliki daya magis sehingga mampu mengubah apapun menjadi batu. Inilah yang membuat mata air tersebut dijuluki sebagai Mata Air Medusa.

Mitos tentang mata air medusa ternyata bukanlah omong kosong belaka. Sejumlah orang mencoba membuktikannya dengan meletakkan benda di dekat air medusa, seperti sepeda, hewan, boneka, dan lain-lain. Setelah melewati beberapa bulan, benda yang diletakkan itu telah berubah menjadi batu.

Rahasia tentang mata air medusa ini berhasil dipecahkan oleh seorang ilmuwan pada abad ke-16. Sang ilmuwan mengambil sampel air dan menelitinya. Ternyata mata air tersebut mengandung mineral yang tinggi. Jadi benda yang berada disini lama-kelamaan akan terlapisi dengan mineral dan menjadi batu.

Sangat ironi kondisi mata air ini yang dianggap sebagai mata air setan. Padahal sebelumnya mata air tersebut dipercaya masyarakat mampu menyembuhkan segala penyakit. Namun setelah mengetahui fakta yang anda, mereka berubah pikiran.

Selasa, 29 November 2016

Gurita Berwajah Manusia

Tags
Pasangan Herman dan Nita dari kelurahan Berok Nipah, Muara Padang, Padang dikejutkan dengan penemuan seekor cumi berwajah manusia. Pengunjung dalam jumlah ribuan datang untuk menyaksikan fenomena aneh ini. beberapa mengatakan cumi itu lebih mirip alien dibanding manusia.
Gurita tersebut ditangkap Herman bersama nelayan lainnya di perairan Sauban Mentawai pada Minggu (4/1/2009 ) pagi. Gurita tangkapan tersebut dibongkar di Batang Arau, sekitar pukul 10.00. “Saat dibongkar dan saya bawa pulang, bentuknya tampak biasa-biasa saja. Ini memang gurita aneh,” ujar Nita.
Cumi itu berubah bentuk setelah direbus. Niat keluarga Nita untuk menyantapnya sirna ketika melihat bentuknya yang menyerupai manusia. Nita memberi nama cumi itu Siti Nurbaya.


Anak Anjing Berwajah Manusia

Tags
Dibawah ini adalah foto dari seekor anak anjing yang lahir dengan wajah berbentuk manusia. Anak anjing ini lahir di Umbauba, Sergipe, Brazil. Sebenarnya apabila dilihat dengan seksama, anak anjing ini lebih mirip seekor babi dibanding manusia.
Beberapa mengatakan bahwa hal ini mungkin diakibatkan cacat yang dibawa anjing ini. Dan teori yang lain mengatakan bahwa anak anjing tersebut keracunan air ketuban induknya sehingga tubuh dan wajahnya mengalami anomali.
Atau....memang suatu peristiwa mistik...who knows ??
Poor little guy...







Sumber


Senin, 28 November 2016

Seorang Profesor Fisika Membuat Mesin Waktu Untuk Menolong Nyawa Ayahnya

Tags
Pada tulisan saya yang lalu mengenai Andrew Carlssin - seorang pria yang mengaku berasal dari tahun 2256, saya meyinggung tentang seorang ahli fisika bernama Ronald Mallett yang percaya bahwa dalam tempo sepuluh tahun mesin waktu sudah dapat diciptakan dan beroperasi. Dan saat ini, ia mengaku telah siap untuk mewujudkan sebuah mesin waktu segera setelah dana yang dibutuhkan terkumpul.


Time travel (perjalanan lintas waktu) telah menimbulkan fantasi luar biasa di seluruh dunia. Sejak trilogi Back to the Future, semakin banyak orang yang percaya bahwa hal itu dapat diwujudkan. Termasuk dalam diri seorang ahli fisika dan profesor dari universitas Connecticut bernama Ronald Mallett.

Prof Mallett menciptakan mesin waktu untuk satu tujuan. Untuk mengunjungi ayahnya yang sudah tiada. Cinta terhadap ayahnya ini membuat ia bertekad untuk membengkokkan ruang dan waktu. Ia menyebutnya "Misi seumur hidup". "Saya pikir jika saya dapat membuat sebuah mesin waktu, maka saya dapat kembali ke masa lalu dan menolong nyawa ayah saya." Kata Mallett. Ayahnya meninggal pada saat ia berumur 10 tahun.
Sebelumnya, Mallett tidak pernah menceritakan rencananya untuk membuat mesin waktu kepada orang lain. Ia tidak ingin orang-orang menganggapnya gila. Walaupun sepertinya mustahil, ia tetap percaya bahwa suatu hari ia akan punya cara untuk mewujudkannya.

"Sangat rumit, tapi tidak gila", Itulah pendapat beberapa ilmuwan yang mempelajari ide Mallett. Albert Einstein pernah berteori bahwa ruang dan waktu saling berhubungan dan gravitasi dapat membengkokkan waktu sama seperti ia dapat membengkokkan ruang.

Menurut Mallett, ia akan menciptakan putaran gravitasi yang cukup kuat untuk membengkokkan ruang dan waktu. "Jika saya membengkokkan ruang dengan kekuatan yang cukup, maka waktu akan membengkok membentuk lingkaran." Lanjutnya.




Lingkaran waktu itu seperti sebuah lorong waktu. Mallett percaya ia dapat bergerak maju dan mundur lewat lingkaran itu. Dan untuk membentuk lorong waktu itu, ia akan menggunakan laser yang bersilangan.
Namun mesin waktu ini punya satu kelemahan. Bahkan walaupun mesin ini berhasil bekerja dan membuktikan kebenaran teori Mallett, Mesin ini hanya dapat membawa seseorang kembali ke masa sejak mesin ini dinyalakan. Jadi apabila mesin ini mulai dinyalakan pada tanggal 10 Juli 2009, maka seseorang tidak akan dapat kembali ke waktu sebelum tanggal tersebut. Jadi, Mallett tidak akan pernah punya kesempatan mengunjungi ayahnya yang sudah tiada. Menurut Mallett, paling tidak ini adalah sebuah langkah awal.

Mesin waktu atau time travel sendiri hingga saat ini masih dianggap sebagai fantasi belaka. Terutama dengan adanya teori "grandfather paradox". Teori ini mengatakan jika anda kembali ke masa lalu dan membunuh kakek anda, maka tentu anda akan menghilang dari dunia. Mengubah garis waktu itulah yang disebut paradox. Akibat mengubah susunan waktu, maka dunia akan terbagi kedalam milyaran kemungkinan. Kedengarannya mustahil.

Lagipula, sebagian berpendapat, apabila mesin waktu memang bisa diciptakan, seharusnya dunia ini sudah dipenuhi dengan para time traveler.

Namun seorang astronom ternama benama Dr David Whitehouse berkata bahwa dunia sains memerlukan orang seperti Mallett. "Saya tidak menganggap dia gila. Mungkin teorinya salah, mungkin dia menyimpang. Tapi bukanlah sesuatu yang memalukan bila kita salah. Mengalami kesalahan adalah langkah awal dalam penyelidikan alam semesta"

Apakah ini sebuah rekayasa dan lelucon yang terencana ? biarlah para ahli fisika yang menentukannya.

Time Traveler Terlihat Di Film Charlie Chaplin Tahun 1928 ?

Tags
Pada tanggal 20 Oktober 2010, seorang sutradara film independen dari Irlandia mengupload sebuah rekaman yang berasal dari tahun 1928 yang sepertinya memperlihatkan seorang wanita sedang berbicara dengan menggunakan ponsel. Mungkinkah wanita itu seorang Time Traveler?


George Clarke, nama sutradara itu, menemukan rekaman itu dari DVD filmCharlie Chaplin yang berjudul The Circus. Adegan itu sendiri bukan bagian dari film The Circus, melainkan adegan extra yang terdapat dalam DVD itu yang memperlihatkan sekumpulan orang-orang yang sedang menghadiri pemutaran perdana film tersebut.

Time Traveler yang sedang menelepon
Dalam cuplikan tersebut, kita bisa melihat seorang perempuan berjalan dengan posisi tangan seperti sedang memegang sebuah ponsel. Pada saat wanita itu berhenti sesaat, dalam rekaman terlihat kalau mulutnya bergerak seperti sedang berbicara. Lalu, gambar rekaman itu berpindah ke adegan lain (transisi).


Clarke mengatakan:
"Satu-satunya kesimpulan yang bisa saya ambil - yang akan terdengar mengada-ngada bagi sebagian orang - wanita itu seorang Time Traveler."
Menurut Clarke ia telah memperlihatkan rekaman itu kepada lebih dari 100 orang dan tidak ada satu orang pun yang bisa memberikan penjelasan yang memuaskan.

Memang benar. Saya rasa memang tidak ada yang bisa memberikan teori yang bisa menjelaskan misteri ini dengan memuaskan (termasuk teori time travel). Tetapi saya akan mengajak kalian untuk melihat kisah ini dari sudut pandang yang berbeda-beda supaya kalian bisa memutuskan apa yang ingin kalian percayai.

Baiklah, kalau begitu mari kita mulai meneliti rekaman ini.

Hoax dan Viral Marketing

Pertama, ada anggapan kalau rekaman ini sebenarnya sebuah hoax atau bagian dari Viral Marketing yang dilancarkan oleh Clarke. Kecurigaan ini cukup beralasan karena dalam video yang diupload Clarke, ia menyebutkan kalau dalam tahun-tahun mendatang, film-film yang dibuatnya akan segera tayang. Lalu ia juga mempromosikan situs-situs miliknya.

Namun, saya kira anggapan ini cukup tidak beralasan karena Clarke memperlihatkan DVD yang berisi adegan itu. Tentu saja, semua orang bisa membeli DVD tersebut dan memeriksanya sendiri. Jadi, kecil kemungkinan rekaman ini sebuah hoax yang dibuat untuk Viral Marketing.

Kalau rekaman ini bukan hoax, apa yang sesungguhnya terlihat disitu? benarkah wanita itu sedang menggunakan ponsel?

Wanita misterius dan ponsel
Argumen utama mengapa banyak yang mengatakan kalau wanita itu seorang Time Traveler adalah karena perilaku wanita tersebut terlihat seperti sedang menelepon dengan sebuah ponsel yang jelas belum ada pada tahun 1928.

Namun masalahnya adalah saya tidak bisa melihat adanya ponsel di dalam genggamannya.

Dengan kata lain, orang yang beranggapan kalau wanita ini sedang menelepon bisa jadi hanya berpersepsi.

Beberapa orang beranggapan kalau bayangan hitam di dekat telapak tangannya adalah sebuah benda padat. Namun saya yakin kalau bayangan hitam itu benar-benar bayangan telapak tangan wanita itu. Soal ini akan saya jelaskan sebentar lagi.

Kemudian, lihat foto-foto di bawah ini, dan temukan persamaan pada cara memegang ponsel.

Jawabannya ada dua:

Pertama, Jari tengah, jari manis dan kelingking akan tersusun dengan rapi. 

Kedua, kelingking yang memegang ponsel selalu berada di bawah ujung hidung. 

Kedua posisi itu bertujuan supaya ponsel yang dipegang membentuk sudut 45 derajat. Jika kalian memegang ponsel saat ini, kalian bisa mencobanya sendiri.

Sekarang lihat screen shot dari rekaman itu. Saya tambahkan sebuah ponsel imajiner berdasarkan posisi jari-jari wanita itu.

Wanita itu memegang ponsel dengan cara yang sangat tidak biasa karena kelingkingnya berada di tengah hidung, di atas ujung hidung. Posisi jari tengah dan jari telunjuk terbuka lebar, tidak mirip seperti seseorang yang sedang menelepon.

Mungkin kalian akan berkata kepada saya:

"Brother enigma, itu tidak membuktikan apa-apa. Saya bahkan biasa menelepon dengan memegang ponsel hanya dengan dua jari. Penjelasanmu tidak menjawab misteri ini sama sekali."

Saya tahu. Mari kita berbicara posisi tangan pada umumnya saja terlebih dahulu. Biarkan saya melanjutkannya terlebih dahulu.

Karena kejanggalan posisi jari-jari ini, ada kemungkinan kalau wanita itu bukan sedang memegang ponsel.

Lalu apa yang sedang dilakukannya?

Menutupi wajah dengan tangan
Beberapa orang percaya kalau ia sebenarnya sedang menutupi wajahnya dari sinar matahari. Namun saya meragukannya karena umumnya seseorang menutupi wajah dari sinar matahari dengan telapak tangan yang terbuka, bukan dengan jari-jari menekuk (kecuali kalau wanita ini memiliki jari-jari yang cacat).

Aktor pria dengan pakaian wanita
Ada lagi yang percaya kalau wanita itu sesungguhnya seorang aktor pria. Ini bisa terlihat dari sepatunya yang cukup besar dan aneh. Walaupun disebutkan kalau rekaman itu menunjukkan masyarakat umum yang hendak menonton pemutaran perdana film The Circus, selalu ada kemungkinan kalau sang sutradara, yaitu Chaplin sendiri, menggunakan aktor untuk memerankan orang-orang tersebut. Ini hal yang biasa dalam pembuatan film.

Jika ia adalah seorang pria yang diminta mengenakan pakaian wanita, maka ia perlu menutupi wajahnya untuk mengurangi kesan "prianya" dari para penonton. Ketika ia berhenti, kemungkinan ia menjadi ragu dengan suatu hal dan sedang berbicara dengan kru film mengenai instruksi selanjutnya. Karena itu, adegan itu segera berpindah ke adegan lain sehingga kita tidak menyadari kesalahan tersebut.

Penjelasan ini cukup masuk akal walaupun tidak cukup menjelaskan mengenai keanehan posisi jari-jarinya.

Alat bantu dengar
Teori lain yang cukup masuk akal adalah wanita itu sesungguhnya sedang menggunakan alat bantu dengar. Ia berbicara sedikit untuk mengetes pendengarannya.

Penjelasan ini juga cukup masuk akal. Coba lihat poster di bawah ini, dan tebak, apa yang sedang dilakukan oleh pria tua itu?

Mungkin kalian akan berkata "Sudah jelas! Ia sedang menelepon dengan ponsel."

Sebenarnya pria itu adalah raja Portugal yang hidup pada abad ke-19. Gambar di atas adalah ilustrasi yang menggambarkan sang raja sedang menggunakan alat bantu dengar yang disebut king Gowa Chair.

Alat bantu dengar lain yang cukup populer pada tahun 1920an adalah alat bantu dengar berbentuk terompet seperti ini.


Salah satu alat bantu dengar yang mungkin digunakan oleh wanita itu adalah Western Electric Model 34A "Audiphone" yang terlihat di foto di bawah ini.

Alat bantu ini diproduksi oleh Western Electric Company pada tahun 1925. Panjangnya sekitar 16 cm dengan lebar sekitar 8 cm.

Walaupun kita tidak bisa memastikannya, namun yang ingin saya tekankan disini adalah, benda kecil yang bisa dipegang seperti memegang sebuah ponsel bukan hal yang aneh pada tahun 1920an.

Menggaruk wajah atau kebiasaan kecil lainnya
Seperti yang sudah saya jelaskan di atas. Posisi jari wanita itu sangat tidak biasa untuk bisa disebut sedang memegang sebuah ponsel. Saya juga telah mengatakan kalau saya tidak bisa melihat ponsel tersebut. Karena itu saya berpikir kalau wanita itu mungkin sedang menggaruk atau sedang melakukan kebiasaan kecil lainnya (seperti memegang daun telinga).

Coba lihat video di atas pada menit 5:00.

Dalam slow motion, sebelum adegan berpindah, kita bisa melihat wanita itu mengubah posisi jarinya.

Lalu lihat posisi jarinya. Apakah itu terlihat seperti seseorang yang sedang menelepon?

Sekarang lihat bayangan hitam pada telapak tangannya.

Bayangan itu berlekuk mengikuti telapak tangan. Ini menunjukkan kalau tidak ada objek padat di dalam genggamannya. Persepsi kalau wanita ini sedang menelepon lenyap begitu saya melihat screenshot ini. Bagi saya, sekarang ia terlihat seperti sedang menggaruk (tentu saja ini pun persepsi saya sendiri).

Lalu kalian mungkin akan kembali bertanya: "Brother, tidak ada orang yang menggaruk kepala sambil berbicara."

Baiklah, kita akan kesampingkan teori orang gila yang mungkin saja menggaruk sambil berbicara. Tetapi, jika kita perhatikan rekaman itu,sesungguhnya tidak ada satupun bukti yang menunjukkan kalau wanita itu sedang berbicara!

Yang terlihat pada rekaman itu adalah: Wanita itu membuka mulut dan menutupnya kembali pada saat ia berhenti sejenak. Gerakan mulut ini bisa saja hanya berupa ekspresi kagum, kaget atau heran. Ini juga menjelaskan mengapa ia berhenti sejenak. Mungkin ia melihat sesuatu yang membuatnya heran.

Lagipula, kalau mulut seseorang terlihat komat-kamit, itu tidak selalu berarti ia sedang berbicara. Bisa saja ia sedang berdoa atau bernyanyi. Kita sering melakukannya bukan?

Namun, disinilah hebatnya rekaman ini. Ketika jawaban atas perilaku wanita ini akan segera muncul, adegan berpindah. Jadi, kita tidak mengetahui dengan pasti apa yang sebenarnya sedang dilakukan olehnya.

Perjalanan lintas waktu ke masa lampau

Jika wanita ini memang time traveler dan sedang berbicara di ponsel, pertanyaannya adalah: Mengapa ia begitu bodoh berjalan dengan santai sambil berbicara di ponsel di tengah keramaian yang penuh dengan kamera?

Jika ia memang sedang berbicara di ponsel, mengapa orang sekitarnya tidak bereaksi ketika melihat keganjilan itu?

Lalu, dengan siapa ia berbicara? dengan orang lain di tahun 1928? Jika iya, dengan apa sinyalnya dikirimkan? dengan satelitkah? satelit belum ada pada tahun itu.

Ataukah ia sedang berbicara dengan seseorang dari masa kini? Jika demikian, apakah sinyal telepon juga bisa melakukan perjalanan lintas waktu?

Mungkin kita berpikir, jika mereka bisa melakukan perjalanan lintas waktu, maka tentu saja mereka juga mampu menciptakan teknologi canggih untuk komunikasi antar waktu. Namun persoalannya perjalanan lintas waktu mundur ke masa lampau memiliki persoalannya sendiri. Karena itu fisikawan teoritis seperti Stephen Hawking tidak percaya kalau manusia bisa melakukan perjalanan lintas waktu ke masa lampau (Ia percaya manusia bisa ke masa depan, tetapi tidak ke masa lampau).

Bayangkan, jika wanita di adegan itu memang benar time traveler yang datang dari tahun 2010 atau 2011 misalnya. Ketika ia kembali ke masa kini, ia menemukan foto wajahnya terpampang di internet dan sedang dibahas dimana-mana. Menyadari telah melakukan keteledoran, ia segera kembali ke tahun 1928 untuk memperbaiki kesalahannya.

Di tahun 1928, persis saat pemutaran perdana film The Circus, ia melihat dirinya yang lain sedang berjalan sambil menelepon. Persis sebelum dirinya yang lain itu masuk ke dalam jangkauan kamera, ia segera menyetopnya dan berkata: "Jangan lewat situ, apakah kamu tidak menyadari kalau kamu masuk ke dalam rekaman film Chaplin yang kemudian ditemukan oleh seorang sutradara pada tahun 2010. Kamu membahayakan rahasia kita."

Menyadari hal itu, dia segera berbelok. Selamatlah rahasia mereka. Rekaman itu tidak pernah ada dan tiba-tiba postingan mengenai Time Traveler di film Chaplin lenyap dari seluruh website dan blog.

Tetapi masalahnya sekarang ada dua wanita time traveler dengan identitas yang sama.

Jika mereka berdua sama-sama kembali ke masa kini, bukankah sekarang ada dua wanita dengan identitas yang sama di masa kini?

Jika dua wanita ini kembali lagi ke tahun 1928, mereka berdua bisa bertemu dengan mereka yang lain di tahun 1928. Jadi jumlah mereka bertambah menjadi empat.

Siapakah yang berhak pulang dan tinggal dengan suaminya (yang cuma satu)?

Karena masalah-masalah seperti ini dan masalah lain seperti Grand Father Paradox, perjalanan lintas waktu ke masa lampau tidak mungkin bisa terjadi. Paling tidak, begitulah kata Hawking.

Pada saat saya mau mengakhiri tulisan ini, mungkin kalian kembali menginterupsi saya.

"Penjelasan ini tidak menjawab misteri ini. Wanita itu tidak terlihat seperti sedang menggaruk. Bagi saya ia terlihat seperti sedang menelepon walaupun posisi jarinya tidak wajar."

Nah, pertanyaan saya adalah:

"Jika kalian bisa percaya kalau wanita itu sedang menelepon dengan posisi jari yang tidak wajar, mengapa kalian tidak bisa percaya kalau wanita itu sedang menggaruk dengan posisi jari yang tidak wajar?"

Tetapi sekali lagi, kita bebas menentukan apa yang ingin kita percayai.


Minggu, 27 November 2016

Mencari Freemason Di Capitol Hill

Tags
Dear Reader
Artikel di bawah ini adalah tulisan seorang reporter bernama Eamon Javers yang dimuat di politico.com, sebuah media politik berpengaruh di Amerika, untuk menyambut terbitnya buku "The Lost Symbol" karangan Dan Brown. Walaupun ditulis dengan gaya novel, semua tokoh yang disebut adalah nyata. Dan peristiwa yang diceritakan, termasuk hasil wawancara, adalah benar-benar terjadi. Saya menerjemahkannya apa adanya dan tidak menambahkan komentar apapun di dalamnya. Soal interpretasi tulisan ini, saya serahkan kepada masing-masing pembaca.


Selamat membaca dan selamat berakhir pekan ! 

Keterangan : Gedung Capitol Hill - Kantor DPR dan Senat Amerika Serikat.


CHAPTER I

Reporter itu berjalan masuk ke kantornya, berharap menjalani rutinitasnya seperti biasa : segelas kopi, menelepon beberapa sumber, pokoknya rutinitas sehari-hari.

Namun sepertinya hari ini akan menjadi berbeda.

Editornya memiliki sebuah ide lain. Ide yang lebih "gelap".

Sang editor ingin sebuah artikel mengenai "The Lost Symbol", Novel terbaru Dan Brown yang bercerita tentang sebuah konspirasi oleh freemason di Washington.

Novel yang telah lama dinanti itu masih menampilkan Robert Langdon, tokoh utama dalam novel best seller Brown sebelumnya "The Da Vinci Code" dan "Angels and Demons".

Novel ini menceritakan mengenai sebuah pencarian yang dramatis di area sekitar kompleks monumen kuno Washington untuk mencari rahasia yang tersimpan sejak masa lampau oleh para Mason.

Namun editornya lebih tertarik kepada pertanyaan yang mendasar : Ada berapa banyakkah anggota freemason di kongres ?

Dan di antara mereka, adakah yang memiliki status sebagai Knight Templar - sebuah sub kelompok dari Mason yang mengklaim para Ksatria Templar sebagai leluhur mereka ?

Sekilas, reporter itu menyadari bahwa ia telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mempelajari kemampuan yang dibutuhkannya untuk menemukan freemason di Capitol Hill - dan tentu saja menyelesaikan tulisannya sebelum deadline yang ditentukan.

Ya, sepertinya saya adalah satu-satunya orang yang dapat menulis kisah ini.

My God !


CHAPTER 2

Reporter itu lalu berpaling kepada alat penelitian eksotik yang juga digunakan oleh Langdon : Google.

Disana, ia menemukan sebuah petunjuk.

Sebuah video YouTube menunjukkan seorang pria, anggota kongres, sedang menerima sebuah penghargaan dari sesama Mason pada tahun 2008.

Pria itu adalah Joe Wilson, seorang anggota partai Republik dari South Carolina yang pernah meneriakkan "You Lie !" ketika presiden Barack Obama sedang berpidato. Wilson berkata bahwa ia adalah anggota dari Lodge Sinclair, West Columbia, South Carolina.



"Sejak 250 tahun yang lalu, Para Mason telah menjadi bagian yang penting dalam kepemimpinan di Amerika Serikat," Kata Wilson di video itu. "Tradisi mulia persaudaraan ini adalah refleksi dari fondasi dimana bangsa ini berdiri."

Reporter itu menghubungi kantor Wilson. Tidak ada jawaban, dan petugas di kantor Wilson menolak untuk berkomentar mengenai video itu.

Kemudian, reporter itu menghubungi nomor Dick Fletcher, sekretaris eksekutif dari Masonic Service Association, sejenis pelayanan informasi mengenai Mason.

Namun Fletcher berkata bahwa Freemason tidak menyimpan data mengenai anggota-anggota Mason yang memiliki kedudukan di pemerintahan. Namun ia juga mengatakan, bahkan kalaupun ada, ia tidak akan memberikannya karena alasan privacy.

Deadline mulai mendekat. Ada tekanan di dalam pekerjaan yang mungkin tidak dapat dipahami oleh orang lain.

Reporter itu lalu menghubungi figur penting lainnya, sejarawan senat bernama Don Ritchie. Namun Ritchie mengatakan bahwa ia juga tidak memiliki daftar Mason di kongres. Menurutnya, para politisi memang sejak lama tertarik masuk kelompok itu karena kekuatan organisasinya di akar rumput.

Beberapa saat kemudian, reporter itu mendengar bunyi peringatan dari komputernya dan melihat ke layar monitor dengan terkejut. Sebuah pesan elektronik muncul seperti sebuah mukjizat.

Pesan itu berisi kata-kata yang ditulis dalam bahasa Inggris, sebuah bahasa kuno yang kebetulan sangat dipahaminya.

Ternyata pesan itu adalah email yang berasal dari seorang sumber penting dan rahasia. Di dalamnya terdapat daftar nama-nama anggota freemason di kongres. Dan salah satu diantaranya adalah Knight Templar.

Tapi yang mana ya ?


CHAPTER 3

Reporter itu bergegas menuju satu tempat untuk menemukan jawaban :Gedung Capitol Hill.

Ia masuk ke gedung itu dan menemukan satu orang yang ada di dalam daftar nama yang dipegangnya - Anggota DPR bernama Eric Cantor.

Wakil partai Republik dari Virginia itu hanya memberikan sedikit kalimat misterius sambil naik ke lantai atas, persis di bawah lukisan besar George Washington.

George Washington, rekan Cantor yang juga dari Virginia mungkin adalah Mason paling termashyur di Amerika. Namun selain dirinya, 9 penandatangan Deklarasi kemerdekaan, termasuk Benjamin Franklin, dan 13 penandatangan konstitusi juga adalah Mason. Sama seperti 14 presiden Amerika yang juga adalah Mason.

Legenda mengatakan bahwa leluhur organisasi ini berasal dari para arsitek abad pertengahan. Keanggotaannya terbuka untuk semua agama, selama mereka mengakui keberadaan "Supreme Being" atau kekuatan yang lebih tinggi.

Organisasi ini juga telah lama menarik para penganut teori konspirasi yang percaya bahwa para Mason tertarik untuk mengendalikan dunia. Anggota-anggotanya, di lain pihak, mengatakan bahwa organisasi ini hanyalah sebuah organisasi sosial yang sederhana, walaupun memiliki kode dan jabat tangan rahasia.

"Saya bergabung dengan freemason sekitar 20 tahun yang lalu karena ayahku dan pamanku adalah anggota Lodge Richmond," Kata Cantor sambil menaiki tangga itu. "Tapi aku sudah lama tidak berpartisipasi. Saya terlalu sibuk." Ia mengatakan bahwa ia tidak mengetahui apapun mengenai novel Dan Brown dan meneruskan langkahnya di tangga.

Reporter itu kemudian bergegas menuju lorong lainnya, The Senate Subway. Tidak lama kemudian, seseorang muncul dari dalam lorong itu. Ternyata ia adalah seorang anggota partai Demokrat, Senator John Tester. Ia juga seorang Mason.



"Saya sangat suka dengan upacaranya," Katanya. "Itulah yang membuat saya tertarik untuk bergabung." Ia mengatakan bahwa ayah mertuanya mengundangnya untuk bergabung dengan Mason pada tahun 1980an.

"Banyak bapa pendiri bangsa kita yang menjadi Mason. Mungkin untuk menunjukkan bahwa mereka suka memberontak dan tidak gampang diatur."

Namun Tester juga belum membaca novel Dan Brown. Ketika reporter itu bertanya kepadanya mengenai teori konspirasi, ia hanya berkata,"Saya tidak terlalu menaruh perhatian kesana." Tester menghilang ke arah lantai senat.

Reporter itu berpikir, Mungkin rekan Tester, Senator Chuck Grassley yang juga seorang Mason, bisa memberikan sedikit pencerahan.




Wakil partai Republik dari Iowa itu mengatakan bahwa bagian yang menarik dari perkumpulan itu adalah pandangan persaudaraannya.

"Ada Mason di seluruh dunia, bahkan di negara seperti Iran, dimana mereka mungkin menjadi gerakan bawah tanah. Hitler tidak suka dengan mason," Kata Grassley. Walaupun ritual freemason terlihat konyol bagi banyak orang - seperti peci merah yang dipakai para Mason - katanya,"Jangan menilai kami dari topi lucu yang kami kenakan."

Reporter ini mulai panik. Ia masih belum menemukan sang Knight Templar.

Ia bertekad untuk terus mencari.


CHAPTER 4

Sepertinya ia harus menghubungi sumber lain yang lebih tinggi untuk memecahkan misteri ini.

Reporter itu lalu menghubungi nomor telepon anggota DPR Howard Coble dari North Carolina. Ia adalah seorang anggota Mason level 33.



"Freemason adalah organisasi kelas satu," Kata Coble. "Jika manusia menjalankan kehidupan mereka sesuai dengan aturan mason, maka kita akan mengalami jauh lebih sedikit masalah, jauh lebih banyak solusi dan jauh lebih sedikit kekacauan."

Ordo Ab Chao : Order out of Chaos.


Keteraturan muncul dari Kekacauan.


Ia mengutip kredo masonic.

Sekarang sepertinya kita mengalami sedikit titik terang.

Reporter itu lalu terus bertanya meminta penjelasan. Coble berkeberatan. "Saya tidak bisa berbicara lebih jauh lagi," Katanya. "Saya tidak ingin diusir dari keanggotaan."

Ia menjelaskan bahwa saudara sesama Masonnya sangat toleran kepadanya. Karena terlalu sibuk untuk menghadiri pertemuan, ia pernah sampai lupa password untuk masuk ke Lodge North Carolina sampai-sampai mason yang lain harus memberikan jaminan untuknya.

"Saya bangga menjadi Mason," Kata Coble. "Namun saya tidak bangga dengan tingkat kehadiran saya."


CHAPTER 5

Reporter itu bergegas kembali ke nama lainnya yang ada di dalam daftar.

Anggota DPR Denny Rehberg, wakil dari Montana : Baru saja sembuh dari cedera karena kecelakaan berperahu. Ia menolak permintaan wawancara.

Anggota DPR Jeff Miller dari Florida : Unavalaible.

Senator Robert Byrd dari West Virginia : Baru saja masuk rumah sakit.

Reporter itu berdiri di atas karpet mewah di lobi, matanya menerawang ke arah pintu kaca di ruangan.

Tiba-tiba, ia melihat obyek pencariannya.

Ah, tentu saja, mengapa aku begitu bodoh ?

Sang Knight Templar berdiri di belakang House Chamber, sambil berbicara dengan rekan sesama partai Demokrat.

Inilah saatnya. Saat yang telah ditunggu-tunggu oleh reporter itu.

Anggota DPR Nick Rahall, seorang anggota partai demokrat dari West Virginia muncul dari ruangan itu.



Pria 60 tahun dengan alis lebat itu tidak terlihat seperti ksatria dari abad pertengahan. Bahkan, akar keluarganya berasal dari Libanon, bukan Eropa.

Namun Rahall adalah anggota freemason level 33 yang bergabung dengan perkumpulan rahasia itu sekitar 5 tahun sebelum ia mencalonkan diri menjadi anggota kongres tahun 1976.

"Ketika aku bergabung, ada banyak individu yang lebih senior yang membantuku. Kepada mereka, saya sangat berhutang budi sampai sekarang."

"Kami menyebut diri kami "travelers," Kata Rahall menjelaskan. "Untuk menjadi mason level 32 atau 33, ada banyak level yang harus dilewati sebelumnya. Dan jalan itu adalah jalan yang panjang."

Rahall mengatakan bahwa ia mendapatkan gelar level 33 lewat dua jalur : Lewat Scottish Rite dan York Rite. Itu adalah bagian dari tradisi freemason yang membuat Rahall menjadi Knight Templar.

Walaupun ia belum membaca novel Dan Brown, Rahall mengatakan bahwa ia mengerti mengapa freemason menarik begitu banyak teori konspirasi.

"Itu karena ada kode-kode untuk masuk ke dalam Lodge, dan semuanya dilakukan lewat ritual," Kata Rahall. "Para Mason sendiri turut andil dalam menciptakan mitos itu, padahal mereka mengetahui itu hanyalah sebuah mitos."

Reporter itu memberanikan diri untuk menanyakan pertanyaan terakhir.

Jadi, apakah ada yang namanya konspirasi global ?

"Tidak."

Tapi, jika ada, anda juga tidak akan mau memberitahukannya kepada saya kan ?

"Benar," Jawab Rahall sambil tersenyum.

Sang Knight Templar-pun berjalan menjauh ke lorong sambil tertawa geli.

END

Dimanakah Rancangan Tesla Death Ray Berada ?

Tags
Ada rumor kalau Nikola Tesla, seorang ilmuwan misterius, memiliki rancangan sebuah senjata maha dashyat yang bisa mendefinisikan ulang arti sebuah peperangan. Namun, setelah kematiannya, rancangan itu lenyap tanpa bekas.

Nikola Tesla (1856 - 1943) mungkin adalah salah seorang ilmuwan terbesar yang pernah ada. Ia memegang sekitar 300 hak paten penemuan-penemuan yang berhubungan dengan listrik seperti dinamo, transformer, induction coil, condenser dan lampu pijar.

Dari semuanya itu, Tesla paling dikenal karena kontribusinya dalam penelitian listrik AC (Alternating Current). Karena ini juga, ia kemudian menjalani permusuhan yang sangat dalam dengan mantan atasannya, Thomas A. Edison yang memilih untuk memfokuskan diri pada listrik DC (Direct Current).

Sejak lama, nama Tesla selalu dikaitkan dengan penemuan-penemuan luar biasa yang jauh lebih maju dari zamannya. Contohnya Otis T. Carr, salah seorang insinyur yang juga anak didik Tesla, pernah membuat pernyataan mengejutkan kalau ia dan rekan satu timnya bernama Ralph Ring pernah membuat sebuah pesawat berbentuk piringan yang dengan sukses menerbangkan mereka sejauh 10 mil dengan kecepatan cahaya. Menurut Carr, ia menggunakan prinsip-prinsip yang diajarkan Tesla dalam membuat pesawat tersebut.

Selain itu, nama Tesla juga sering dikaitkan dengan peristiwa ledakan Tunguska yang maha dashyat. Ledakan itu disebut-sebut sebagai akibat dari percobaan Tesla ketika ia mentransmisikan energi listrik yang kuat dengan menggunakan menara Wardenclyffe yang dibangunnya.

Nah, apa jadinya kalau ilmuwan yang jenius dan misterius itu mengatakan kalau ia mampu membuat senjata pemusnah massal yang bisa membuat perang menjadi tidak terpikirkan oleh siapapun?

Tesla Death Ray

Semuanya bermula dari sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh ilmuwan eksentrik itu pada tahun 1938.

Kepada reporter, Tesla mengumumkan kalau ia dapat membuat sebuah senjata maha dashyat sehingga siapapun yang memilikinya akan memiliki kemenangan luar biasa di dalam setiap peperangan.

Senjata yang dimaksud Tesla itu kemudian dikenal dengan nama Tesla Death Ray, atau Sinar Kematian Tesla.

Menurut Tesla:
"Senjata ini akan mengirim pancaran partikel-partikel yang terkonsentrasi lewat udara yang akan terbang dengan kecepatan hampir menyamai kecepatan cahaya. Energinya begitu besar sehingga ia dapat merontokkan hingga 10.000 pesawat musuh dari jarak 250 mil dan dapat menyebabkan jutaan tentara musuh mati di tempat."
Senjata partikel ini melibatkan empat penemuan yang dikombinasikan menjadi satu.

Penemuan pertama adalah sebuah peralatan yang bisa meniadakan pengaruh atmosfer terhadap partikel-partikel tersebut.

Penemuan kedua adalah metode untuk menghasilkan potensi kekuatan listrik yang sangat besar.

Penemuan ketiga adalah metode untuk meningkatkan kekuatan listrik yang dihasilkan hingga mencapai 50.000.000 volts.

Penemuan keempat adalah pembuatan sebuah alat untuk melontarkan kekuatan listrik yang telah dihasilkan.

Menurut Tesla, dua dari empat penemuan diatas telah dibuat dan diujicobakan olehnya. Dua lainnya hanya membutuhkan sedikit penyempurnaan. Untuk merealisasikannya, hanya dibutuhkan dana 2 juta dolar dan 3 bulan. Jumlah ini tentu saja sangat kecil dibandingkan dengan hasil yang dapat diberikan. Jika proyek ini disetujui, maka ia akan membangun menara-menara pembangkit listrik yang berfungsi sebagai senjata tersebut di wilayah-wilayah perbatasan.


Menurut Tesla, jika pemerintah Amerika memutuskan untuk menerima penawarannya, maka ia akan segera mulai bekerja. Namun ia menuntut satu syarat. Ia ingin pemerintah sepenuhnya percaya kepadanya dan menolak adanya intervensi dari "ahli" lainnya. Ia juga mengatakan kalau rancangan lengkap senjata ini telah dibuat dan disimpan di dalam arsipnya.

Particle Beam

Kedengarannya, Tesla seperti sedang berfantasi. Namun sebenarnya tidak demikian. Pancaran partikel (particle beam) sebenarnya bukan hal yang aneh dalam dunia sains. Kita biasa menggunakan metode ini dalam kehidupan modern ini.

Pancaran partikel sebenarnya hanya sebuah pancaran cahaya yang terdiri dari berbagai gelombang elektromagnetik. Salah satu contoh penggunaannya adalah alat operasi sinar laser yang digunakan untuk mengoperasi otak.

Namun pancaran partikel yang dibicarakan oleh Tesla tentu saja memiliki level yang berbeda dibanding dengan sebuah alat operasi. Jika senjata pemusnah massal ini benar-benar bisa direalisasikan, mengapa Tesla sampai berniat menciptakannya?

Tesla ternyata memiliki cara pandang yang berbeda mengenai senjata ini.

Senjata Pemusnah Massal
Dalam pandangannya, senjata pemusnah massal ini justru bisa mencegah perang. Pada tahun ia membuat pengumuman itu, perang dunia I belum lama berakhir dan dunia sedang bersiap memasuki perang dunia II. Karena itu, Tesla memiliki ambisi besar untuk mengakhiri konflik dunia itu dan menciptakan perdamaian dunia.

Dalam salah satu suratnya, Tesla menulis:
"Selama bertahun-tahun, aku mencoba untuk mencari solusi dari masalah terberat umat manusia, yaitu bagaimana menjaga perdamaian dunia."
Mengenai Tesla Death Ray, ia mengatakan:
"Penemuan ini akan membuat perang menjadi tidak mungkin. Sinar kematian itu akan mengelilingi perbatasan setiap negara seperti tembok Cina yang tidak terlihat, hanya saja, "tembok" ini jutaan kali lebih sulit ditembus. Ini akan membuat setiap negara tidak dapat ditembus oleh pesawat musuh atau tentara darat yang menyerbu masuk."
Dengan kata lain, menurut Tesla, untuk mencegah perang kita harus mempersenjatai diri dengan sangat hebat sehingga negara lain akan mengurungkan niatnya untuk menyerang.

Namun, walaupun perang besar sudah diambang pintu, sepertinya pemerintah Amerika tidak berniat untuk merealisasikan ide Tesla. Beberapa usaha Tesla untuk menawarkan idenya ke beberapa negara lain juga diabaikan. Ketertarikan terhadap idenya runtuh dan mulai dilupakan.

Namun, ketika Tesla meninggal dunia, ingatan akan Tesla Death Ray kembali naik ke permukaan. Ini dikarenakan munculnya sebuah misteri yang cukup membingungkan.

Dokumen yang hilangPada tanggal 7 Januari 1943, Tesla meninggal di kamar hotelnya di New York di kamar 3327 di lantai 33 pada usia 86 tahun. Karena ia tidak pernah menikah, harta benda dan dokumen-dokumen pribadi yang dimilikinya diwariskan kepada keluarganya yang lain. Tidak lama setelah kematiannya, para agen dari Alien (imigran gelap) Property Custodian, departemen kehakiman Amerika Serikat, segera menyita seluruh dokumen-dokumen tersebut. Ini cukup mengherankan karena Tesla sendiri sebenarnya adalah warga negara resmi Amerika. Operasi dari Alien Property Custodian ini diakui oleh FBI dalam website resminya.

Namun misterinya tidak sampai disitu. Ketika pemerintah Amerika mengadakan pemeriksaan menyeluruh atas seluruh dokumen yang disita, mereka tidak bisa menemukan catatan mengenai rancangan Tesla Death Ray.

Dengan kata lain, rancangan senjata pemusnah massal tersebut hilang tanpa jejak.

Berita hilangnya dokumen itu telah memicu perlombaan antara Amerika, Rusia dan Jerman untuk melacak keberadaannya. Tetapi, hingga sekarang, keberadaan dokumen tersebut masih tidak diketahui.

Dimanakah dokumen-dokumen itu berada? Apakah Tesla benar-benar memiliki rancangan itu? 

Dimanakah rancangan Tesla Death Ray sebenarnya?

Sebagian orang percaya kalau Tesla telah memusnahkan rancangan tersebut sebelum kematiannya karena takut jatuh ke tangan yang salah. Sebagian lagi percaya kalau orang dekat Tesla telah berhasil mengamankan rancangan tersebut sebelum disita oleh pemerintah.

Jenderal George Keegan, pensiunan kepala intelijen angkatan udara Amerika, percaya kalau rancangan itu berada di tangan pemerintah Uni Sovyet. Dugaan ini muncul karena ternyata Tesla juga mempresentasikan idenya kepada negara-negara lain.

Ketika penawarannya untuk membangun jaringan Tesla Death Ray tidak mendapatkan tanggapan dari pemerintah Amerika, Tesla menawarkan idenya kepada Inggris dengan harga 3 juta dolar. Ia berjanji akan membuat wilayah Inggris bebas dari serangan musuh hanya dalam tempo 3 bulan. Pemerintah Inggris juga tidak menggubris tawarannya. Lalu, Tesla kembali mencoba menawarkan idenya, kali ini kepada Liga Bangsa-bangsa. Usaha ini juga gagal.


Ketika pemerintah lain menganggap sepi penawaran Tesla, ketertarikan cukup besar datang dari pihak Uni Sovyet. Konon pada tahun 1937, satu tahun sebelum Tesla mengumumkan idenya ke publik, ia sebenarnya telah mempresentasikannya kepada Amtorg Trading Corporation, salah satu perusahaan perwakilan Sovyet di New York.

Dua tahun kemudian, tahun 1939, Tesla diketahui telah mengujicobakan tahap pertama idenya di hadapan pihak Sovyet. Lalu, Tesla menerima cek sebesar 25.000 dolar dari mereka. Namun proyek itu tidak pernah diselesaikan.

Ada teori kalau sesungguhnya Tesla memang tidak membangun proyek itu, melainkan hanya menjual rancangannya kepada Uni Sovyet.

Dugaan ini kembali menguat ketika Sovyet menginvasi Afghanistan tahun 1979. Rumor menyebutkan kalau pada masa perang tersebut, helikopter-helikopter Sovyet terlihat mengeluarkan cahaya aneh yang diarahkan kepada tentara Afghanistan. Mereka yang terkena cahaya tersebut tewas seketika dan mayatnya tidak membusuk hingga 30 hari.

Ketika meneliti mayat tersebut, pihak militer barat percaya kalau Sovyet mungkin telah menggunakan gas pembunuh jenis baru, namun banyak yang percaya kalau kondisi mayat tersebut adalah hasil dari senjata yang melontarkan elektromagnetik berkekuatan tinggi.

Jadi, mungkin Sovyet telah berhasil merealisasikan rancangan Tesla Death Ray dan memodifikasinya.
Foto tahun 1980 dari satelit mata-mata Amerika yang menunjukkan
kemungkinan instalasi senjata partikel Russia di Semipalatinsk

Selain teori Rusia, banyak juga yang percaya kalau sesungguhnya rancangan itu berada di tangan pemerintah Amerika Serikat sendiri.

Teori ini juga punya dasar yang cukup kuat.

DARPA (Defense Advance Reasearch Project Agency), yaitu salah satu badan pemerintah yang bertujuan untuk meneliti persenjataan baru untuk militer, sesungguhnya telah melakukan percobaan senjata partikel sejak tahun 1958, 15 tahun setelah kematian Tesla. Prinsip penelitian mereka sama persis dengan ide Tesla, walaupun dalam skala yang lebih kecil.

Namun, proyek ini tidak dilanjutkan lagi karena dua alasan, yaitu karena materi-materi yang dibutuhkan oleh senjata dashyat ini dianggap "berisiko tinggi" dan karena kekuatan yang dibutuhkan untuk memproyeksikan pancaran itu melebihi kemampuan pembangkit listrik standar yang digunakan dalam perang.

Jika dua masalah ini terselesaikan, mungkin proyek ini akan dilanjutkan lagi.

Apakah ini berarti pemerintah Amerika memiliki dokumen Tesla?

Mungkin saja. Tapi bisa juga tidak. Apa yang dikembangkan oleh DARPA sama sekali tidak menyamai klaim Tesla mengenai kekuatan senjatanya. Beberapa pihak percaya kalau pihak Amerika memang memiliki dokumen tersebut, namun tidak memiliki kemampuan untuk merealisasikannya.

Selain teori Konspirasi yang melibatkan pemerintah, banyak juga yang percaya kalau rancangan Tesla Death Ray sesungguhnya tidak pernah ada. Menurut mereka, Tesla Death Ray hanyalah satu dari sekian klaim bombastis yang diberikan oleh Tesla. Walaupun tidak ada yang menyangkal jeniusnya Tesla, namun banyak proyek yang disebutkannya tidak pernah terealisasi.

Misalnya, pada tahun 1900, ia mengatakan kalau ia bisa menyembuhkan penyakit TBC dengan osilasi listrik. Pada tahun 1927, ia mengatakan kalau ia berencana untuk mengendalikan kekuatan samudera untuk dimanfaatkan. Lalu, pada tahun 1931, ia mengklaim kalau ia bisa membuat bahan bakar fosil menjadi tidak berharga lagi dengan memanfaatkan energi kosmis sebagai bahan bakar alternatif. Tentu saja klaim-klaim ini tidak pernah terealisasi.

Jadi, Tesla Death Ray bisa jadi hanyalah salah satu dari bualan Tesla yang lain.

Bahkan walaupun rancangan itu ada, bisa dimengerti mengapa pemerintah menolaknya. Ide Tesla mengenai kemungkinan terciptanya perdamaian jika senjatanya diimplementasikan sangat tidak masuk akal. Memang, sebuah negara yang memasang Tesla Death Ray akan aman dari serbuan pesawat. Namun, jelas tidak akan aman dari serangan diam-diam.

Jika saya adalah seorang pemimpin sebuah negara dan memutuskan untuk menyerang sebuah negara lain, maka yang akan saya lakukan pertama adalah mengirim pasukan penyerang secara diam-diam untuk menghancurkan Tesla Death Ray di negara tersebut terlebih dahulu sebelum mengirim skuadron pesawat tempur.

Lagipula, Tesla memiliki anggapan kalau semua pemimpin negara adalah pemimpin yang cinta damai. Ia tidak memikirkan kemungkinan digunakannya senjata tersebut sebagai alat untuk menyerang oleh seorang diktator. Jika sebuah negara memasang Tesla Death Ray dan memutuskan untuk menyerang negara tetangganya, maka mereka akan dengan sangat mudah mengarahkan senjatanya untuk menghancurkan pesawat komersial.

Dengan demikian, perang pun menjadi tidak terhindarkan.

Jadi, ide besar ini sepertinya juga memiliki cacat yang besar.

Jika saat ini, 67 tahun setelah kematian Tesla, kita masih belum melihat realisasi dari Tesla Death Ray, maka sepertinya kita harus bersyukur, dan siapapun yang menyimpan rancangan itu hingga sekarang telah berbuat kebaikan bagi dunia.