Senin, 05 Juni 2017

Mitos Waru Doyong

Tags


Layaknya manusia, makhluk halus juga mempunyai tempat tinggal. Namun, naungan yang mereka tempati seratus persen berbeda dengan apa yang kita diami saat ini. Salah satunya adalah jenis-jenis tumbuhan tertentu, seperti pohon waru. Pohon ini umumnya tumbuh lurus dan cabangnya tidak terlalu banyak. Tekstur kulitnya pun kasar, begitu pula daunya. Di jawa sendiri, pohon ini kerap dijadikan dadah (pagar) karena bentuknya yang mudah sejajarka. Manfaat lain, daun pohon ini sangat baik untuk pakan ternak karena terkstur daunnya yang kaya akan serat.

Namun, terdapat berbagai keganjilan jika pohon yang satu ini tidak tumbuh seperti umumnya. Tumbuhan yang daunnya berlendir ini ternyata menjadi tempat favorit hantu perempuan, kuntilanak. Sesuai dengan namanya, arti ‘doyong’ merujuk pada area yang condong ke arah tertentu. Dengan posisi yang demikian, terdapat area yang dapat digunakan untuk duduk bersantai. Terlebih, pohon waru yang berukuran sedang juga mempunyai permukaan duduk yang lumayan luas.

Nestapanya, hal ini juga disenangi oleh Kuntilanak yang sering mengganggu manusia. Berbagai ragam cerita mengenai gangguan kasat ini hampir menjadi rahasia umum. Semisal, jika seseorang melewati area pohon tersebut, dia akan mendengar bunyi seorang wanita menangis. Saat orang tersebut merasa kaget dan kaki terpaku, maka si hantu perempuan ini akan terkekeh-kekeh melihatnya. Sambil perlahan, dia menghilang. Gangguan lain yang sering dialami sekitaran waru doyong ini alah krikil atau ranting yang dilemparkan pada orang yang lewat. Hal ini bukan hanya mengagetkan bagi orang, tapi juga membahayakan. Capsa Susun Online

Anak kecil dan ibu hamil

Kuntilanak pada dasarnya mempunyai makna sederhana yakni perempuan dan anak. Sehingga hantu ini dipercayai meninggal pada saat melahirkan jabang bayi. Berkaitan dengan peristiwa tersebut, kuntianak sering menjahili bahkan mencuri jabang bayi yang masih dalam kandungan. Keinginannya, dhemit perempuan ini menjaga si bayi seperti anaknya sendiri. Untuk mengatasinya, perempuan jawa yang tengah hamil tua selalu dinasehati untuk membawa perangkat yang tajam, seperti jarum, paku, atau gunting. Konon, si Kuntilanak ini akan memilih untuk menghindar apabila seseorang membawa benda-benda tersebut. Orang-orang percaya bahwa pengapesan (kelemahan) hantu usil ini berada di atas ubun-ubunnya. Apabila seseorang berhasil menancapkan salah satu benda tersebut, kuntilanak akan berubah menjadi wanita biasa. Dalam versi lain, dia akan musnah karena kalah.

Cerita lain, waru doyong ialah tempat bagi anak-anak kecil bermain. Rindangnya pohon yang batangnya yang kuat dan lebar membuat anak-anak betah bermain dibawahnya. Tidak jarang, dia menampakkan dirinya bahkan di siang bolong. Aura mistis area ini akan semakin menggila manakala senja mulai menggelap. Kuntilanak telah terseohir sebagai pengganggu balita yang tidak diawasi oleh orang tua mereka.  Anak kecil yang telah diambilnya, biasanya akan disembunyikan di area lain, seperti pohon nangka. Pohon yang satu ini sering dijadikan tempat persembunyian anak-anak yang diambil secara ghaib. Oleh sebab itu, masyarakat Jawa selalu menebang pohon waru disekitar area mereka apabila tumbuh tidak sempurna. Mereka khawatir jika ada hantu yang memilih untuk menempatinya. Bandar Sakong Online

Apabila pohon tersebut telah ditunggui oleh makhluk tersebut, lebih baik kita memanggil orang pintar untuk dijampi-jampi sebelum menabangnya. Jika asal menggunakan alat pemotong tanpa memanjatkan doa tertentu, penunggu tersebut dapat membalikkan sabetan parang tanpa disadari oleh penggunanya. Lebih lanjut, jika kuntilanak terasa terusir dengan pohon yang ditumbangkan, dia akan menempati rumah penebang itu.