Kamis, 19 Januari 2017

Osiris dan Isis, Kisah Cinta Terlarang Dewa Maut Penguasa Mesir

Tags


Ada banyak legenda mitologi terkenal yang mengiringi peradaban Mesir selain Firaun. Salah satunya adalah kisah cinta terlarang Osiris dan Isis, Dewa maut penguasa kematian Mesir kuno yang menikahi adik kandungnya sendiri.
Osiris yang dijuluki sebagai dewa maut ini memiliki banyak gelar nama pemujaan seperti Dewa Asar, Asari, Aser, Ausar, Ausir, Wesir, wasir, Usir, Usire atau Ausare. Dalam naskah Mesir Kuno, diceritakan Osiris memiliki kerajaan ghaib yang berada di wilayah Barat sehingga Osiris dikaitkan dengan Khenti-Amentiu, Dewa penguasa tanah orang mati di wilayah barat.

Sosok Osiris digambarkan berjanggut panjang seperti Fir’aun yang tubuhnya dibalut seperti mumi, memakai mahkota yang unik dengan dua bulu burung unta di kedua sisinya. Osiris juga digambarkan memegang kait dan cambuk api.
Tugas Osiris sebagai dewa maut kematian adalah menghakimi jiwa manusia menurut pahala yang manusia kumpulkan ketika mereka masih hidup dahulu. Menurut legenda, kisah Osiris pertama kali diketahui ketika masa dinasti kelima Mesir. Hal ini diketahui dari Naskah Piramida yang berasal dari kurun waktu dinasti ke lima Mesir.
Kemudian legenda tentang Osiris ini terus muncul dalam dokumen-dokumen sejarah peradaban selanjutnya seperti Prasasti Shabka, persaingan antara Horus dan Seth, kemudian dikisahkan oleh Pultarch dan Diodorus Siclussecara naratif. Plutarch dan Diodorus adalah pujangga Yunani yang mengabadikan cerita Osiris.
Walaupun dikenal sebagai dewa kematian, Osiris adalah dewa yang pengasih di alam baka. Osiris disebutkan sebagai dewa yang nggak segan-segan ngasih pengampunan buat jiwa-jiwa manusia yang sudah meninggal.
Osiris juga diceritakan sebagai dewa yang memberikan kehidupan di alam nyata, dimana manusia masih hidup, yaitu menumbuhkan tunas tanaman dan banjir tahunan di Sungai Nil sehingga Mesir menjadi tanah yang subur.
Wah ternyata Osiris nggak semenakutkan yang kita bayangkan ya. Oleh karena itu, legenda Mesir Kuno menggambarkan Osiris sebagai 'tuan yang penuh cinta kasih'. Osiris pun punya julukan lain 'Ia yang senantiasa terlihat muda belia dan 'Tuan yang diam di singgasana kerajaannya. Eksistensi Osiris juga dikaitkan dengan rasi Orion dan Sirius.
Selain itu, ternyata Osiris punya kaitan dekat loh dengan para Firaun atau raja-raja Mesir Kuno. Osiris dianggap sebagai dewa kematian karena Osiris berhasil bangkit dari kematian sehingga Fir’aun-Fir’aun menginginkan nasib yang sama seperti Osiris dimana mereka ingin bersatu secara spiritual dan punya kehidupan abadi setelah kematian melalui peniruan magis. Wah serem juga ya bisa bangkit setelah matek!
Nah itulah sebabnya kenapa ketika para Fir’aun ini meninggal mereka di mumikan, karena mumi merupakan salah satu proses ritual yang harus dijalani apabila ingin berasimilasi dengan Osiris. Ritual asimilasi tersebut terdiri dari proses pembalseman, mumifikasi, bekal kubur, pemakaman dan lain-lain.
Kisah Perkawinan Sedarah Osiris yang Menikahi Isis adik kandungnya Sendiri
dewa Osiris
Osiris adalah anak sulung dari dewa bumi bernama Geb dan dewi langit bernama Nut, dan mempunyai saudara kembar bernama Isis. Isis adalah saudara kembar perempuan Osiris yang kemudian menjadi istri Osiris. Terdapat versi lain yang menceritakan bagaimana kehidupan Osiris.
Osiris dalam fragmen Berosus yang merupakan karya Imam Chaldean menceritakan bahwa Osiris adalah anak angkat Dionysius yang telah mengusir Ham dan Rhea yang merupakan orang tua asli Osiris. Untungnya Dionysius selalu merawat Osiris dengan baik dan penuh kasih sayang. Osiris kemudian menikah dengan Isis, adik kandungnya, dan mereka menjadi raja dan ratu Mesir.
Dikisahkan Osiris dan Isis adalah raja dan ratu yang menunaikan kebaikan, kebajikan dan sangat dicintai rakyat mereka. Selain itu mereka juga mengajarkan rakyatnya mandiri dengan bercocok tanam. Dari hasil panen melimpah itu, negeri Mesir menjadi makmur dan kaya raya mengalahkan kekayaan negeri-negeri di sekitarnya.
Kisah cinta Osiris dan Isis berakhir ketika Osiris akan dibunuh oleh Set yang juga adalah saudara Osiris yang bersekongkol dengan Ratu Etiopia bersama tujuh puluh dua kaki tangannya. Kisah pembunuhan ini diceritakan oleh Pultarch dalam catatan mitologinya. Ada tiga versi cerita berbeda tentang bagaimana Osiris tewas dibunuh.
Kematian Osiris dan Kebangkitannya Menjadi Dewa Maut Penguasa Mesir 
Osiris dan Isis Kisah Cinta Terlarang Dewa Maut Penguasa Mesir
Versi yang pertama adalah tipu daya Set yang menyuruh Osiris untuk masuk ke dalam sebuah peti yang kemudian ditutup dan disegel dengan menggunakan timah. Osiris beserta peti tersebut kemudian dihanyutkan ke sungai Nil. Isis yang merupakan istri dari Osiris rupanya adalah istri yang sangat setia.
Isis berkelana mencari mayat suaminya dan menemukan peti Osiris tertanam dalam sebuah batang kayu yang merupakan pilar dari istana Byblos di pesisir Fenisia atau saat ini dikenal dengan Lebanon. Isis berhasil mengeluarkan peti itu dari kayu dan mendapati Osiris telah mati.
Versi yang kedua menceritakan bahwa Isis ketika menemukan jenazah Osiris menggunakan sihir untuk menghidupkan Osiris kembali. Sihir Isis ini merupakan warisan dari ayahnya yang merupakan dewa bumi.
Ketika Osiris hidup kembali, Osiris menghamili Isis yang kemudian anaknya diberi nama Horus. Sayangnya, hidup Osiris tidak berlangsung lama. Osiris mati kembali dan Isis menguburkannya di gurun.
Cerita selanjutnya, niat jahat Set muncul ketika tak sengaja menemukan kuburan Osiris. Set menggali makamnya kembali kemudian memotong mayat Osiris menjadi empat belas bagian dan disebar ke seluruh negeri. Sebagai istri yang setia kepada sang suami, lagi-lagi kembali mencari sisa-sia potongan tubuh suaminya dan mengumpulkannya menjadi satu.
Setelah berhasil terkumpul, jenazah Osiris dimakamkan kembali secara lebih layak. Para Dewa di kerajaan langit tentu saja kagum dengan pengorbanan Isis yang kemudian membuat dewa membangkitkan Osiris kembali dan menobatkannya sebagai dewa alam baka atau penguasa kematian.
Legenda Osiris dan Isis
Versi ketiga tentang kematian Isis diceritakan jauh berbeda. Pada waktu kehidupannya sebagai manusia, Osiris terlahir sebagai raja mesir yang bijaksana dan membenci kediktatoran. Bersama para prajurit pilihannya, sang Raja pergi meninggalkan kerajaannya untuk menaklukkan kekuasaan tirani para Raksasa Jahat.
Namun ada satu Raja raksasa yang begitu kuat dan sulit ia kalahkan yang bernama Typhon, nenek moyang bangsa Troy. Typhon sendiri sebenarnya masih memiliki hubungan darah dengan ayah Osiris namun beda ibu.
Ketika sampai ke kerajaan Typhon ternyata disana sudah tidak ada siapa-siapa, justru ketika mereka balik ke Mesir. Typhon beserta prajuritnya sudah menguasai wilayahnya. Osiris dijebak di tengah perjalanan ke Mesir.
Ia berhasil ditangkap dan tubuhnya di mutilisi menjadi 28 bagian. Dagingnya disayat kemudian dimakan oleh para raksasa. Saat ia tewas, usia Osiris diperkirakan sudah 300 tahun di masa pemerintahan Baleus, Raja ke 11 Babilonia.
Isis Menjadi Ratu Adil Bangsa Mesir Kuno
Setelah para raksasa pergi meninggalkan Mesir, Isis istrinya kemudian mengumpulkan tulang belulang suaminya dan terus meratapi kuburannya. Jeritan menyayat hati itu membuat rakyat mesir ikut menangis, mereka juga menemari sang ratu di kuburan dan ikut berdoa agar para dewa leluhur Mesir mau campur tangan membalaskan dendam umatnya.
Para dewa di langit pun merasa terharu hingga membangkitkan roh Osiris dari alam baka kemudian memberikan kekuasaan sebagai Dewa maut, perang dan kematian. Osiris yang sudah menjadi Dewa kemudian memberikan 'pertanda' dalam mimpi istrinya Isis, bahwa ia akan memberikan kesakt ian rakyatnya untuk mengalahkan para raksasa.
Kisah Perkawinan Sedarah Osiris dan Isis
Segenap anak-anak keturunan Osiris kemudian bersatu dengan rakyatnya. Mereka mengikuti Istruksi Ibunya untuk bertempur melawan Typhon dan kelompoknya. Setelah berperang di Sungai Oris, para Raksasa tewas tak tersisa sama sekali sedangkan di pihak mesir hanya sedikit jumlah korban yang tewas.
Kedamaian pun datang kembali di Negeri Mesir dan sekitarnya, terlebih dengan kepemimpinan bijaksana dari Sang Ratu Isis. Setelah masa-masa kepemerintahan Ratu Isis, rakyat mesir kuno sebelum berperang biasanya akan melakukan ritual pemujaan terlebih dahulu, agar Osiris sang Dewa maut penguasa kematian memberkati pertempuran mereka.