Senin, 30 Januari 2017

Mitos Tentang Hujan Saat Imlek yang Dipercaya Membawa Keberuntungan

Tags


Imlek tak hanya identik dengan petasan, warna merah, dan angpao saja, tapi juga prediksi pasti tentang cuaca. Ya, banyak orang yang mengasosiasikan perayaan tahun baru Tiongkok ini dengan hujan. Dan memang, ketika Imlek datang hujan pun seolah sudah di-setting untuk keluar sekalian. Entah, apa yang terjadi sebenarnya.


Kita mungkin berpikir kalau hujan lebat saat Imlek akan menyengsarakan orang-orang Tionghoa lantaran bakal bikin gagal acara dan semacamnya. Tapi, hujan di waktu tersebut ternyata justru ditunggu. Apa pasal? Hal tersebut tak lain adalah sebuah mitos yang mengatakan bahwa hujan saat perayaan Imlek merupakan tanda keberuntungan.
Mitos soal hujan saat Imlek yang membawa ‘bejo’, ternyata memang diamini oleh sebagian besar kaum Tionghoa. Malah mungkin mereka resah kalau tidak ada setitik pun hujan yang turun ke bumi. Entah sebelum Imlek, lebih-lebih pada hari H.

Sejarah Imlek dan Hujan

Berdasarkan sejarah dan dikutip dari berbagai sumber, hari raya Imlek sendiri berawal dari bentuk rasa syukur masyarakat Tiongkok lantaran datang musim semi. Kenapa demikian, alasannya tak lain karena di masa itu mereka seolah dipenuhi keberkahan. Mulai dari hasil panen yang melimpah sampai nuansa musim semi yang indah.

Di saat seperti ini, biasanya hujan pun juga turun seolah turut merasakan kebahagiaan orang-orang Tiongkok. Kemudian dari fenomena ini terbentuk semacam kepercayaan akan hujan yang menjadi tanda keberuntungan. Kepercayaan inilah yang kemudian menyebar luas, termasuk ke Indonesia. Uniknya fenomena hujan dan Imlek ini bagi orang-orang Indonesia sudah seperti paket lengkap. Kalau Imlek ya pasti bakal hujan.

Hujan dan keberuntungan

Meskipun kita seringnya mengumpat saat hujan turun dengan derasnya, tapi sebenarnya fenomena alam ini adalah tanda keberkahan. Mungkin bikin banjir kadang-kadang, tapi hujan bagaimana pun memang memberikan dampak positif. Hal ini pula yang dipercaya oleh orang-orang Tiongkok. Termasuk korelasinya dengan Imlek.

Menurut orang-orang Tiongkok dan para ahli Fengsui, hujan memang simbol keberuntungan. Tak hanya soal hidup, tapi juga karier, dan bisnis. Tak hanya itu, intensitas hujan kadang juga dipakai sebagai parameter keberuntungan. Kalau rintik-rintik ya sedikit beruntung, tapi kalau deras luar biasa artinya melimpah ruah. Selain itu, masyarakat Tiongkok meyakini jika turunnya hujan berarti Dewi Kwam Im sedang menyiram bunga Mei Hua yang mana bisa diartikan sebagai turunnya berkah dari langit.

Intensitas Hujan, Keberuntungan, dan Imlek

Entah apa yang terjadi, tapi hampir bisa dipastikan ketika Imlek bergulir hujan pun turun. Orang-orang Tionghoa tidak familiar dengan pawang hujan, jadi mungkin ini memang kehendak Tuhan yang sedang ingin mengucurkan keberuntungan kepada mereka. Masih tentang hujan saat Imlek, biasanya intensitas fenomena alam ini berbanding lurus dengan kadar keberuntungan di hari tersebut.

Jadi, kalau hujannya deras maka keberuntungannya pun besar, dan sebaliknya. Tapi, ada pendapat lain yang bilang kalau hujannya terlalu deras bahkan sampai muncul angin besar dan badai, maka itu tanda yang tidak menguntungkan. Dan ketika hujannya turun menggerimis dalam waktu yang lama, maka dianggap keberuntungan.

Ketika Hujan Tak Turun di Hari Imlek

Meskipun identik dengan hujan, kadang di hari Imlek juga kering kerontang, maksudnya tak ada setitik pun air langit yang jatuh. Kalau sudah begini, orang-orang Tiongkok bakal menganggapnya sebagai ketidakberuntungan. Walaupun begitu, tapi tidak munculnya hujan bukan berarti Imleknya tak direstui atau semacamnya. Hari raya serba merah ini tetap happening dan membawa kebahagiaan.

Bagaimana pun juga cuaca adalah urusan Tuhan. Mau hujan turun atau tidak semua terserah sang pencipta. Tapi, kalau kamu bertanya kenapa Imlek selalu hujan, maka jawaban paling logisnya adalah siklus cuaca. Kalau di Indonesia sih, Imlek biasanya berada di musim penghujan meskipun posisinya tidak tepat di masa yang intensitasnya tinggi. Dan karena berada di musim hujan, jelas fenomena alam ini bisa selalu terjadi.
Jadi, seperti inilah mitos soal hujan di hari Imlek. Siapa sangka, jika fenomena yang kadang bikin kesal ini justru jadi semacam simbol keberuntungan di hari serba merah itu. Pada akhirnya, mitos ini dikembalikan kepada masing-masing orang. Mau menganggap keberuntungan atau sebaliknya, tergantung dari sudut pandang. Kalau hujan bikin banjir dan menenggelamkan rumah orang, tentu kita bakal beranggapan kalau itu malah jadi simbol bencana, bukan ?