Selasa, 14 Maret 2017

Kisah Gomora, Kota Indah yang Dilumat Tuhan Lantaran Penduduknya Doyan Maksiat

Tags


Pompeii adalah nama yang bakal langsung diingat banyak orang ketika membicarakan kota-kota yang dihancurkan Tuhan. Terlepas dari faktor kebinasaannya, kota megah di Italia ini memang sering dikatakan dikutuk Tuhan gara-gara kemaksiatan warganya yang tak karuan. Marah, Tuhan pun menumpahkan isi gunung Vesuvius ke kota ini.


Masih soal kota yang dihancurkan Tuhan, Pompeii bukanlah satu-satunya yang bernasib demikian. Ada Gomora yang juga mengalami nasib serupa. Dengan penyebab yang sama, kota yang sering dikaitkan dengan Sodom ini pun juga dibinasakan oleh Tuhan. Lalu seperti apa kisahnya? Simak ulasannya berikut ini.

Disebutkan di Beberapa Kitab Suci


Kisah tentang Kota Gomora bukan hanya ditulis di Al-Quran saja, tetapi juga di Perjanjian Baru, Alkitab Ibrani, Kitab Kejadian, dan pernah disebutkan dalam hadis. Tidak diragukan lagi, keberadaan kota ini benar adanya. Gomora memiliki beberapa nama yang berbeda di berbagai bahasa. Dalam Bahasa Arab, Gomora dikenal dengan nama Amora. Sementara dalam Bahasa Ibrani kota ini disebut dengan Gomorrah. Konon, nama ini memiliki arti tanah yang hijau dan memiliki aliran air.

Termasuk dalam Daerah Kanaan


Kanaan adalah sebuah wilayah yang saat ini terdiri dari Yordania, Syria, Lebanon, Palestina/Israel, dan sebagian Mesir. Gomora berada dalam wilayah ini, tepatnya di bagian selatan. Seperti arti namanya, kota ini sangatlah subur. Dengan aliran sungai dan berbagai tumbuhan hijau, Gomora menjadi kota dengan hasil pertanian yang melimpah.

Kota Termaksiat di Dunia


Kemakmuran yang mereka miliki rupanya tidak membuat penduduk Gomora bersyukur. Mereka melakukan berbagai perbuatan maksiat. Mulai dari mabuk-mabukan, mencuri, menipu, membunuh, hingga bercinta dengan sesama jenis. Perilaku maksiat yang terakhir ini yang sering paling disoroti karena semua penduduknya melakukan itu. Perbuatan mereka membuat Tuhan murka.
Saat Tuhan akan membinasakan kota ini, Nabi Luth menawar dengan meminta Tuhan tidak membinasakan Sodom dan Gomora jika terdapat lima puluh orang baik di sana. Tuhan sepakat. Namun ternyata tidak ada lima puluh orang baik di sana. Nabi Luth pun menawar lagi 45 orang, 40 orang, hingga sepuluh orang.
Dari seluruh penduduk, tidak ada sepuluh orang baik di sana. Apalah arti sebuah kota yang penduduknya gemar berbuat maksiat. Akhirnya Tuhan membinasakan kota-kota tersebut.

Dihujani Belerang dan Batu


Tuhan memberi kesempatan penduduk Gomora untuk bertobat dengan mengirim Nabi Luth, keponakan Nabi Ibrahim ke sana sebagai pembimbing mereka. Bukannya bersedia kembali ke jalan yang benar, penduduk Gomora menolak Luth mentah-mentah dan sering mengancamnya. Di saat malaikat menyamar menjadi manusia untuk singgah di rumah Luth, masyarakat berbondong-bondong ke sana untuk mengajaknya bercinta.
Saat Nabi Luth menawarkan kedua anak perempuannya yang masih perawan pada para pria yang dating ke rumahnya, mereka menolak dan bersikukuh meminta laki-laki tampan yang tadi masuk ke dalam rumah Luth. Ini benar-benar penghinaan dan perilaku mereka sudah melampaui batas.
Di saat Tuhan akan menjatuhkan adzab, Malaikat Jibril menyampaikan pada Luth untuk membawa keluarganya bergegas pergi dari kota tersebut. Benar saja, begitu Luth berada di tempat yang cukup jauh, hujan belerang serta batu menimpa Kota Sodom dan Gomora. Dua kota tersebut segera hancur tanpa sisa.

Puing-puingnya Ditemukan


Para arkeolog menemukan puing-puing bangunan sebuah kota kuno ditemukan di Tall el-Hamaam, Yordania. Mereka percaya bangunan tersebut berasal dari Kota Gomora. Ciri-ciri dari temuan reruntuhan tersebut cocok dengan deskripsi Kota Gomora yaitu berada di Timur Sungai Yordania, berukuran lebih besar dari kota-kota di sekitarnya, dan berumur sekitar 3500-7000 tahun.
Tim arkeolog dari Amerika Serikat yang menemukan puing-puing tersebut juga mengatakan bahwa terdapat tanda-tanda kerusakan berat di sana yang mungkin diakibatkan oleh serangan hujan batu. Ini semakin menguatkan cerita tersebut. Mendengar cerita ini, kita semestinya semakin takut pada Tuhan dan saling mengingatkan untuk menjauhi kemaksiatan. Bukan tidak mungkin lho Tuhan akan melakukan azab ini untuk kedua kalinya. Domino QQ