Sabtu, 15 April 2017

Syekh Yusuf Al-Makasari Pejuang Indonesia yang Menyebarkan Islam di Afrika

Tags

Beliau adalah anak tanah bugis yang namanya diakui oleh Nelson Mandela

Islam yang berkembang di Indonesia ini, juga berkat para pejuang. Karena pada dasarnya tidak sedikit para pahlawan yang sebenarnya adalah seorang ulama. Contohnya saja Pangeran Diponegoro dan Buya Agus Salim. Sayang mereka harus menerima penderitaan pahit seperti harus dipenjara atau dibuang ke tempat yang jauh.


Syekh Yusuf Al Makassari, ya mungkin jarang orang yang mengenalnya. Namun beliau adalah salah satu pejuang Indonesia yang juga seorang pendakwa yang harus dibuang ke Afrika Selatan. Saking hebat dakwahnya di sana, bahkan ada monumen untuk memperingati beliau di Capetown. Siapa sangka ternyata orang Indonesia adalah salah satu pelopor Islam di Afrika. Tertarik dengan kisah beliau? Simak ulasan berikut.

Kerabat raja Gowa


Syeh Yusuf merupakan anak asli Gowa, lahir dari ayah bernama Abdullah dan ibu bernama Aminah. Beliau diberi nama Muhammad Yusuf langsung oleh raja Gowa waktu itu, Sultan Aluuddin. Ternyata Syeh Yusuf masih kerabat dari raja Gowa tersebut. Beliau sejak kecil dididik dengan ilmu agama sejak berusia 15 tahun oleh seorang guru bernama Sayyid Ba-Alawi bin Abdul Al-Allamah Attahir dan Sayyid Jalaludin Al-Aidid. Namun syekh Yusuf rupanya masih haus akan ilmu pengetahuan hingga ia belajar di Yaman dan Damaskus.

Kekalahan Gowa dan pembuangan


Namun sayang waktu itu kerajaan Gowa harus kalah dengan Belanda sehingga Syekh Yusuf harus pindah ke Banten. Pada masa itu Banten menjadi pusat pendidikan islam di nusantara, oleh karena itu beliau mengajarkan ilmu agama yang dimilikinya di sana. Ada kurang lebih 400 muridnya yang kebanyakan juga berasal dari Makasar. Selain menjadi guru di sana, Syekh Yusuf juga berguru pada beberapa ulama yang ada Banten. Dakwahnya dianggap membahayakan Belanda sehingga Syekh Yusuf harus merasakan pembuangan dengan dipindah ke Sri Langka.

Pembuangan ke Sri Langka


Meskipun selalu diganggu oleh Belanda, ternyata semangat syekh Yusuf tidak pernah mundur sama sekali. Bersama beberapa pengikut setianya, Syekh Yusuf menyebarkan agama Islam di sana. Alhasil sangat banyak pengikut syekh Yusuf di Sri Langka. Kebanyakan pengikutnya adalah orang-orang yang berasal dari India selatan. Bahkan salah satu ulama besar India Syekh Ibrahim ibn Mi’an ikut berguru pada syekh Yusuf ini. Namun perjuangan singkat beliau di Sri Langka tidak berlangsung lama, pasalnya pihak Belanda mengetahui bahwa Syekh Yusuf sering melakukan kontak dengan para muridnya dari Nusantara, lagi-lagi syekh Yusuf harus mengalami pembuangan. Selanjutnya beliau dibuang ke daerah Afrika Selatan.

Salah satu penyebar agama islam di Afrika


Di Afrika, syekh Yusuf masih melanjutkan dakwanya dalam menyebarkan agama islam. Bersama 49 pengikutnya, Syekh Yusuf ditempatkan di Tanjung Harapan dengan kapal De Voetboog dan ditempatkan di daerah Zandvliet, kini menjadi Madagaskar. Bersama beberapa ulama yang sedang berdakwa juga di sana, beliau telah mengajak banyak orang Afrika yang menjadi muslim, sehingga Islam di sana menjadi sangat berkembang. Namun sayang karena keterbatasan jarak, waktu itu tidak ada yang mengetahui Syekh Yusuf ada di Afrika, sehingga para murid dan keluarga Syekh Yusuf tidak tahu kalau beliau ternyata masih hidup.

Salah Seorang Putera Terbaik Afrika


Ya, itulah yang gelar yang diberikan oleh Nelson Mandela pada Syekh Yusuf. Karena usahanya menentang penjajahan atas Belanda, beliau harus mendekam di penjara capetown, Afrika. Namun pengikut beliau malah bertambah banyak, hingga beliau di anugerahi gelar tersebut. Beliau wafat pada usia 73 tahun di Tanjung Harapan, Afrika. Awalnya beliau dimakamkan di Capetown, namun oleh pemerintah Indonesia jasadnya dibawa untuk dimakamkan di tempat kelahirannya. Syekh Yusuf juga memperoleh gelar pahlawan nasional berkat jasanya menentang penjajahan.
Kita patut bangga pasalnya satu lagi ada orang Indonesia yang menjadi pelopor agama Islam dia Afrika. Bukan hanya sebagai seorang pendakwah, syekh Yusuf juga merupakan seorang pahlawan penentang penjajahan. Jasanya serta semangatnya tidak boleh kita lupakan sebagai penerus generasi bangsa. Domino QQ