Jumat, 07 April 2017

Fakta Atayal, Suku Dayaknya Taiwan yang Punya Tradisi Mas Kawin Kepala Manusia

Tags


Ternyata bukan hanya Indonesia saja yang dikenal memiliki beragam jenis suku di dunia ini. Taiwan diam-diam juga menjadi negara tempat bermukimnya belasan suku yang berbeda. Bahkan di Taiwan ada satu suku yang disebut-sebut memiliki adat serupa dengan Dayak, bernama Suku Atayal. Suku asli Taiwan ini konon memiliki anggota yang kuat baik pria maupun wanitanya.


Hal yang membuat Suku Atayal disegani adalah kekentalan adat serta budaya mereka. Semua wanita suku ini memiliki tato di wajahnya dan sangat lihai menenun. Sementara kaum prianya tak segan-segan memenggal kepala musuh. Dan hal-hal tersebut ternyata bagian dari adat istiadat Suku Atayal.

Atayal adalah penduduk pertama Taiwan

Menurut data, Taiwan memiliki total 16 suku asli yang diakui oleh pemerintahnya. Dan Suku Atayal ini konon adalah penduduk pertama Taiwan yang asalnya dari Melayu serta Poliesia. Suku ini memiliki populasi terbesar di Taiwan ketika dilakukan pendataan pada sekitar tahun 1911 yang dapat ditemukan di daerah dataran tingginya. Atayal juga memiliki sejarah yang syarat akan nilai magis dan mistis.

Menurut para orang tua, nenek moyang bangsa Atayal berasal dari batu yang telah retak. Dari batu itu muncullah tiga orang, namun yang bertahan di dunia hanya dua orang sebab seorang lainnya memutuskan kembali ke batu. Dua orang itu merupakan laki-laki dan perempuan yang kemudian tinggal bersama untuk jangka waktu yang cukup lama sampai akhirnya menghasilkan keturunan. Dan inilah yang menjadi awal munculnya penduduk Suku Atayal.

Semua wanita Atayal harus bisa menenun bila ingin menikah

Sampai sekarang kita masih bisa melihat pemukiman Suku Atayal di daerah Taiwan. Dan bila berkunjung, pasti kita bisa melihat banyak kain tenun berwarna merah berkibar di rumah mereka. Semua perempuan Suku Atayal sudah diajari menenun kain sejak kecil, jadi tidak heran bila sudah memasuki usia dewasa mereka menjadi sangat mahir.

Penduduk Atayal memiliki aturan bahwa perempuannya belum pandai menenun, maka mereka dilarang untuk menikah. Selain itu warna yang digunakan untuk menenun didominasi dengan warna merah guna melambangkan darah, keberanian, serta kekuatan. Tiga hal tersebut lah yang memang sering diasosiasikan dengan para penduduk kampung Atayal.

Semua pria harus membawa kepala untuk melamar gadis

Setelah seorang gadis sudah dinyatakan pandai menenun, maka dia bisa segera dipersunting oleh sang pria. Bukan hal yang mudah untuk menikahi gadis atayal karena mereka hanya akan menerima kalian bisa terbukti jantan. Sedangkan kejantanan para pria di Atayal dibuktikan dengan kepala musuh yang dibawanya. Suku ini sudah tersohor dengan julukannya sebagai Headhunters atau pemburu kepala.

Oleh karena itu penduduknya beranggapan bahwa barang yang paling berharga bukanlah emas atau perhiasan lain, melainkan kepala. Itulah yang kemudian dijadikan sebagai mas kawin ke rumah sang perempuan. Namun kepala yang dimaksud bukan berasal dari sembarang orang, melainkan dari musuh mereka. Biasanya bila seorang pemuda sudah ingin meminang gadisnya, dia akan langsung pergi berburu kepala dari musuh untuk kemudian dipenggal. Bila berhasil barulah hadiah bergengsi itu dihadiahkan pada keluarga wanita pujaannya.

Tes kejantanan pria tak hanya dilihat dari kepala buruannya

Setelah berhasil menghadiahkan kepala, para pria masih harus membuktikan kekuatannya pada ritual yang dilakukan sehari sebelum menikah. Di hari ini calon pengantin wanita tidak diperbolehkan menginjakkan kakinya menyentuh tanah. Oleh karena itu sang pria harus menggendong calon istrinya tersebut semalaman.

Bahkan calon pengantin pria juga masih harus menggendongnya saat sedang duduk layaknya sedang menimang anak kecil. Mereka juga diperbolehkan menggendong gadisnya di punggung. Jadi saat menjalankan ritual ini para pria tidak diijinkan untuk tidur sama sekali. Setelah berhasil, barulah kedua mempelai dinikahkan keesokan harinya. Ritual ini dilakukan demi melihat kesungguhan dan tekad mempelai pria ketika akan menikahi gadisnya.
Adat lain yang biasanya dilakukan suku pemburu kepala ini adalah pemasangan tato. Ini tentunya sangat berbeda dengan yang ada di zaman sekarang. Tato Atayal hanya boleh digunakan oleh mereka yang terbukti dewasa dengan cara menenun untuk wanita dan berburu kepala untuk pria. Wah ngeri juga ya ketika seseorang harus mencari buruan kepala hanya untuk mempersunting pujaan hati, tapi untung saja tradisi yang satu ini sudah lama tidak dilakukan seiring dengan berkembangnya zaman. Gimana? Suku Atayal memang nggak kalah kuat dengan Dayak Indonesia ya. Domino QQ