Rabu, 24 Januari 2018

4 Misteri dan peristiwa langka yang terjadi di gunung berapi


4 Misteri dan peristiwa langka yang terjadi di gunung berapi

BandarQ Domino 99 Domino QQ Poker Online Terbaik Dan Terpercaya

Merdeka.com - Gunung berapi, di samping penamaannya yang cukup membuat kita merinding dengan bencana yang mungkin bakal datang, tentu adalah sebuah tempat yang menakjubkan. Keindahan dataran tinggi dengan suasana perkebunan subur yang biasanya mengelilinginya, tentu akan membuatnya jadi tempat wisata menarik. Situs Judi Online

Meski demikian, gunung berapi adalah fitur geologi paling kuat di dunia. Beberapa kali kejadian di mana letusan gunung berapi bisa membuat peta berubah: mulai berpisahnya sebuah pulau hingga munculnya danau vulkanik.

Seringkali, penemuan-penemuan di dalam atau di area sekitar gunung berapi bisa mengungkap misteri kuno ataupun membuat peristiwa langka yang tak akan bisa didapat di lokasi lain.

Berikut beberapa di antaranya.

BandarQ Domino 99 Domino QQ Poker Online Terbaik Dan Terpercaya

1. Gambaran pemanasan global dari burung Tingmiatornis arctica
Merdeka.com - Seekor burung berukuran besar yang berhabitat di dekat perairan bernama Tingmiatornis arctica, hidup di Arktik Kanada pada 90 juta tahun yang lalu. Fosilnya ditemukan pada 2016 yang lalu dengan catatan bahwa secara struktur fosil, habitat burung ini adalah tanah vulkanis luas yang ditinggali juga oleh dinosaurus dan reptil lain. Ditemukannya fosil burung ini yang justru di daerah Arktik, mengubah pandangan para ilmuwan soal pemanasan global.

Pemanasan global diperkirakan muncul sekitar 93,9 hingga 98,8 juta tahun yang lalu. Awalnya, ilmuwan menyebut bahwa area Arktik adalah area yang tak terpapar pemanasan global karena cuaca, yang sebabkan di tiap musim dingin, area tersebut akan selalu memproduksi es.

Dengan ditemukannya fosil burung ini di sana, pemanasan global yang tak berpengaruh ke daerah Arktik tentu jadi tidak masuk akal. Diperkirakan karena pemanasan global yang disebabkan letusan gunung berapi masif yang menyebabkan efek rumah kaca, burung ini berpindah ke Arktik dan tetap bisa mencari makan di perairannya yang meleleh terpapar pemanasan global.

Hal ini juga memberi gambaran bahwa nantinya, daerah-daerah kutub yang kini masih melimpah es, akan terpapar dampak dari pemanasan global.

BandarQ Domino 99 Domino QQ Poker Online Terbaik Dan Terpercaya

2. Cincin raksasa
Merdeka.com - Di dalam sebuah taman nasional di Afrika Selatan yang bernama Taman Nasional Pilanesberg, ada sebuah cincin raksasa yang terlihat terbentuk dari gunung-gunung dan lembah. bentuknya yang bulat sempurna sangat menarik untuk dilihat dari angkasa.

Namun alih-alih merupakan pegunungan dan lembah, ini adalah retakan gunung berapi kuno yang berkali-kali meletus.

Berbekal sebuah citra satelit dari NASA, ilmuwan memprediksi bagaimana cincin tersebut lahir dan mati sebagai gunung berapi. Dimulai dari milyaran tahun lalu di mana embrio gunung berapi muncul, atau disebut "hot spot". Hot spot ini tak tanggung-tanggung langsung menyembutkan lahar, menerobos kerak, dengan kekuatan dan volume yang sangat besar.

Tak semua magma tersembur ke luar, dan lebih banyak yang keluar begitu saja dan langsung mendingin dan mengeras. Magma ini keluar dan menyebar ke retakan yang bentuknya bulat dan membuat bentuk. Hal ini oleh ilmuwan disebut tanggul cincin.

Hal ini berulang terus dalam berjuta tahun lamanya. Tiap letusan menambah cincin baru di bawah tanah. Akhirnya gunung berapi Pilanesberg tidak aktif lagi setelah pergeseran lempeng benua menjauhkannya dari cincin api.

BandarQ Domino 99 Domino QQ Poker Online Terbaik Dan Terpercaya

3. Ditemukannya fosil hutan
Merdeka.com - Pada 2012 lalu, para ilmuwan menemukan sebuah fosil hutan di sebuah tempat di provinsi Mongolia Dalam di China utara. Hutan ini menjadi semacam fosil karena pada 300 juta tahun yang lalu, terdapat letusan gunung berapi yang abunya menutup hutan tersebut dan seakan membekukannya. Abu vulkanik menutup hutan tersebut hingga lebih dari satu meter.

Di saat itu, Bumi tak memiliki benua, hanya ada satu benua besar yang dikenal sebagai Pangaea. Meski dalam waktu tersebut sudah banyak yang terjadi dan terkuburnya hutan sudah terjadi sangat lama, ada sebuah tanaman yang ditemukan dalam kondisi bersih. Hal ini membuat ilmuwan bisa menganalisis ekosistem hutam era Permian. Tanaman lain seperti pepohonan yang tinggi, disebut telah runtuh ketika gunung meletus dan tertutup abu. BANDAR POKER ONLINE

Hasil dari penelitian ini berupa ditemukannya tanaman setinggi 25 meter dengan dari genus Sigillaria dan Cordaites yang membentuk kanopi hutan tersebut. Di bawahnya, terdapat kanopi sekunder dari berbagai tanaman pakis, dan paling bawah ada berbagai tanaman dari jenis pakis haji dan ordo Noeggerathiales. Noeggerathiales, Sigillaria, dan Cordaites kesemuanya telah punah.

BandarQ Domino 99 Domino QQ Poker Online Terbaik Dan Terpercaya

4. Letusan Toba yang sebabkan manusia kurang bhineka
Merdeka.com - Pada 73.000 tahun yang lalu, manusia adalah spesies yang hampir punah. Hal ini penyebabnya adalah meninggalnya banyak manusia ketika letusan gunung berapi di Sumatra, yang pada akhirnya menyebabkan lahirnya danau Toba. Letusannya sangatlah masif, hingga sebabkan sinar matahari tertutup abu vulkanik selama 6 tahun lamanya. Tak cuma itu, temperatur Bumi turun 16 derajat Celcius, dan akhirnya Bumi mengalami Zaman Es selama 1.800 tahun.

Hal ini sebabkan manusia modern memiliki gen yang terbatas, karena manusia yang tersisa ketika itu sudah sangat langka adanya. Akhirnya kebhinekaan secara ras tidak terjadi secara luas dan nenek moyang kita adalah orang-orang yang selamat dari letusan Toba.


BandarQ Domino 99 Domino QQ Poker Online Terbaik Dan Terpercaya

SUMBER : https://www.merdeka.com/teknologi/4-misteri-dan-peristiwa-langka-yang-terjadi-di-gunung-berapi.html