KOMPAS.com - Sebuah bangunan berbentuk kotak persegi yang ada di pojok tenggara Alun-alun Bung Karno, Kalirejo, Ungaran, Kabupaten Semarang menjadi misteri bagi para pengunjung dan masyarakat di sekitarnya. Agen Bandar Q
Disebut misteri, lantaran sejak ruang publik tersebut diresmikan oleh Bupati Semarang Mundjirin pada tahun 2014 lalu, bangunan yang diduga toilet tersebut belum pernah dibuka atau difungsikan.
Warga dan para pengunjung mengaku belum pernah melihat isi bangunan berukuran 5x5 meter yang ditutup pagar teralis tersebut.
"Tidak tahu itu apa, katanya sih toilet. Tapi kita tidak pernah pakai, kalau kita biasanya ke toilet yang ada di Pujasera sana bayar Rp 2.000," ungkap Damai Anggraini (19), warga Puri Delta Asri, Ungaran kepada Kompas.com.
Damai dan temannya, Friska (20) kerap datang ke Alun-alun Bung Karno untuk melepas penat lantaran tempat ini teduh dan pemandangannya indah.
Sejak di buka tahun 2014, kawasan itu ini memang menjadi salah satu pusat berkumpulnya warga di kota Ungaran. Aneka permainan dan penjual makanan selalu ramai pada sore hingga malam hari.
Dari pantauan Kompas.com, bangunan empat persegi berwarna krem tersebut terdiri dari dua ruangan utama dan satu ruangan yang lebih kecil. Tidak jelas apa isi di dalam ruangan tersebut lantaran pintunya tertutup rapat serta ada pagar teralis pada tembok luarnya yang digembok.
Satu-satunya petunjuk bahwa bangunan tersebut toilet adalah adanya wastafel dan tempat sampah. Ada noda kuning di tembok di bawah wastafel yang pipanya sudah pecah.
"Sebaiknya kalau itu memang toilet ya harus dibuka mas. Kan muspro (sia-sia), sudah dibangun pakai APBD tapi mangkrak," ujar Solekan, warga Leyangan.
Setiap pagi sebelum bekerja, Solekan selalu menyempatkan untuk jogging mengitari alun-alun. Jika ada urusan "ke belakang" pria berbadan tegap ini biasanya menggunakan toilet umum berbayar milik warga yang ada di depan Alun-alun Bung Karno.
Senada, Ansori (42) warga RT 4 RW 1 lingkungan Kalipasir, Kelurahan Kalirejo yang merupakan wilayah terdekat alun-alun Bung Karno juga mengaku tidak pernah melihat bangunan terduga toilet itu dibuka.
"Dari sejak tiga tahun lalu diresmikan tidak pernah dibuka, sama sekali. malah tahunya saya itu tempat genset air mancur," kata Ansori.
Sepengetahuan Ansori, kawasan alun-alun Bung Karno berikut Pujasera saat ini dikelola oleh Dinas Pariwisata. Pihaknya mendukung toilet tersebut segara dibuka untuk kenyamanan pengunjung. Namun dirinya juga meminta agar fasilitas sanitasi tersebut juga dijaga oleh petugas.
"Kalau dibuka tidak dijaga ya pasti rusak," ucapnya.
Selain menyoroti masalah fasilitas sanitasi, pria yang akrab di panggil Mbah Sorek ini juga mendesak agar dinas terkait memperbaiki penerangan di kawasan tersebut. Sebab banyak keluhan dari masyarakat tentang aktivitas mesum para pengunjung di malam hari ditempat-tempat yang gelap.
"Yang ada lampunya saja pada dirusak, tolong yang titik yang masih gelap diberi lampu. Tapi ya ada yang jaga juga," katanya.
Warisan masalah
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang Partono saat dikonfirmasi, membenarkan bahwa bangunan yang ada di pojok tenggara kawasan alun-alun Bung Karno adalah toilet. Namun pihaknya belum mengetahui penyebab mangkraknya fasilitas tersebut.
Ia mengatakan, pihaknya belum genap satu bulan menerima pelimpahan kewenangan untuk mengelola kawasan alun-alun Bung Karno, menyusul perombakan struktur Organisasi Perangkat Daerah (OPD) januari lalu.
"Mulai 1 Februari kita baru akan action, secara bertahap. Karena istilahnya kita ini dapat warisan masalah, tapi saya sampaikan terima kasih masukannya," kata Partono.
Ia menjelaskan, kawasan alun-alun Bung Karno ada tiga fasilitas utama yang sebelumnya dikelola oleh beberapa dinas atau instansi. Antara lain lapangan hijau dan gedung serbaguna dibawah kewenangan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD).
Kedua adalah area pujasera, termasuk arena skateboard dan panjat dinding yang sebelumnya dikelola oleh Disperindag. Menurut Partono sejumlah permasalahan yang harus dibenahi di kawasan Alun-alun Bung Karno, antara lain soal kebersihan dan penataan pedagang.
"Sementara konsentrasi ke kebersihannya, soal penataan pedagang sambil jalan. Kita juga sudah memetakan ada 5 titik penerangan, sebab kalau gelap banyak maksiat disana," pungkasnya. Domino 99