Sabtu, 23 Desember 2017

Misteri kesurupan beruntun hingga tewaskan dua orang


Misteri kesurupan beruntun hingga tewaskan dua orang

BandarQ Domino 99 Domino QQ Poker Online Terbaik Dan Terpercaya

Merdeka.com - Kampung Merancang Ulu, kecamatan Gunung Tabur, kabupaten Berau, Kalimantan Timur, dalam beberapa pekan terakhir dibuat resah. Warga setempat tewas setelah sebelumnya kesurupan. Peristiwa itu kini tengah diusut kepolisian. Situs Judi Online

Belum diketahui jelas penyebab kesurupan hingga akhirnya warga meninggal dunia. Peristiwa itu, cukup membuat heboh warga Berau yang tinggal di perkotaan, seperti di Tanjung Redeb.

"Iya, kita dengar kejadian di Merancang Ulu itu ya. Awalnya, warga kesurupan, kemudian meninggal. Unik sekaligus buat khawatir juga," kata warga Tanjung Redeb, Khairul, kepada merdeka.com, Minggu (20/3) siang.

Diterangkan Khairul, fenomena itu, menjadi perbincangan warga Tanjung Redeb. Muncul keinginan warga, agar pemkab Berau bersama dengan aparat kepolisian, turun tangan melakukan penyelidikan, untuk lebih memastikan penyebab meninggalnya warga Merancang Ulu.

"Supaya tidak ada dikait-kaitkan dengan hal mistis," ujar Khairul.

Dikonfirmasi, Kapolres Berau AKBP Anggie Yulianto Putro membenarkan informasi yang diperoleh dari masyarakat itu. Hanya saja, kepolisian masih melakukan penyelidikan di lapangan, untuk memastikan penyebab meninggalnya warga Merancang Ulu.

"Informasi sementara, memang ada warga meninggal. Prosesnya diawali dengan kesurupan dulu," kata Anggie.

Dia menjelaskan, masih dari informasi masyarakat setempat, warga yang meninggal usai kesurupan itu, jumlahnya mencapai 10 orang. Belum banyak keterangan mendalam yang bisa diperoleh kepolisian.

"10 Orang warga meninggal itu dalam 1 bulan terakhir. Usai kesurupan kok meninggal. Itu yang masih kita lakukan pengecekan," ujar Anggie.

Kepolisian lanjut Anggie, tidak boleh berandai-andai. Dari hasil penyelidikan nantinya, akan diketahui jelas penyebab meninggalnya 10 warga setempat, untuk mengantisipasi korban berikutnya.

"Maka dari itu, kita lakukan pengecekan, untuk lebih memastikan. Sementara yang kami dapatkan dari masyarakat, masih sebatas info awal. Nanti akan saya kabarkan lebih lanjut, karena tim saya di lapangan," pungkasnya.

Namun, Kepala kampung Merancang Ulu, Andi Marpai, membantah kabar itu. Menurut dia, yang meninggal usai kesurupan hanya dua orang. Lainnya disebabkan sakit yang diderita.

"Tidak benar yang meninggal karena kesurupan sebanyak itu (10 orang). Yang meninggal karena kesurupan satu sampai dua orang saja," kata Andi, saat dikonfirmasi.

Andi menerangkan, 10 orang warganya itu, meninggal dalam 47 hari terakhir. Sebagian besar disebabkan sakit yang diderita.

"Terakhir sembilan hari lalu, satu orang warga saya itu meninggal karena kesurupan, tidak siuman, meninggal. Delapan orang lainnya meninggal karena sakit yang diderita. Tapi itu berentetan," ujar Andi.

Delapan warga yang meninggal kata dia, di antaranya anak kecil dan ibu melahirkan. Andi sendiri tidak tahu persis penyakit yang diderita warganya itu.

"Ibu yang melahirkan misalnya. Sempat dibawa ke rumah sakit, meninggal," ungkap Andi.

"Kalau yang meninggal karena kesurupan, dua orang saja. Tidak sempat dibawa ke rumah sakit," tambahnya.

Untuk itu, sebagai kepala kampung, Andi meminta bantuan pemerintah kabupaten Berau, untuk turun tangan, menindaklanjuti persoalan itu. Apakah nanti penanganan melalui medis, maupun dengan cara lainnya.

"Agar tidak timbul fitnah di tengah masyarakat kampung ini," terangnya.

Namun demikian, menurut Andi, siang ini, tim dari pemkab Berau bersama dengan aparat kepolisian, mendatangi kampungnya, untuk mengungkap persoalan itu.

Sementara itu, Tim kesehatan akan terus dilibatkan untuk menangani persoalan itu. "Dari sisi kesehatan, kita tidak dapat simpulkan karena itu kesurupan. Jadi, tidak bisa dianalisa secara kedokteran, secara ilmu kesehatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Berau, Totoh Hermanto.

Lantaran sulit ditangani secara medis kedokteran, Totoh tidak ingin berandai-andai, mengingat ada pihak lainnya yang memungkinkan bisa menangani persoalan itu.

"Ada bidang-bidang lain yang lebih berkompeten," ujarnya tanpa merinci lebih jauh bidang-bidang yang dia sebutkan. BANDAR POKER ONLINE

Saat ini, lanjut Totoh, tim kesehatan pemkab Berau, turun tangan mengumpulkan informasi di tengah masyarakat. Namun lagi-lagi, Totoh menyebut bahwa penanganan persoalan itu, sulit ditangani secara medis kedokteran.

"Ya benar (10 orang meninggal). Saat ini sudah dilibatkan tim kesehatan di tingkat puskesmas. Tidak ketemu (penanganannya) kalau bicara dari sisi medis," pungkasnya. [eko]


BandarQ Domino 99 Domino QQ Poker Online Terbaik Dan Terpercaya

SUMBER : https://www.merdeka.com/peristiwa/misteri-kesurupan-beruntun-hingga-tewaskan-dua-orang-splitnews-2.html