SATUQQ - Silicon Valley di AS dikenal sebagai pusatnya perusahaan rintisan ( startup). Berbagai startup asal kawasan tersebut pun sudah berkembang menjadi perusahaan besar berskala global, termasuk Apple dan Facebook.
Namun, kini Silicon Valley bukan satu-satunya tempat lahir dan berkembangnya startup. Panggung startup kini hadir di berbagai kota di seluruh dunia dan salah satu kawasan yang paling unggul adalah Asia Timur.
Dengan akses ke pasar yang terus tumbuh, talenta yang penuh keahlian, serta biaya hidup yang lebih murah ketimbang kota-kota di AS atau Eropa, kota-kota Asia Timur kini semakin nyaman untuk menciptakan startup.DOMINO QQ
Berikut ini adalah 8 kota terbaik bagi startup di Asia.
1. Beijing
Ibu kota China ini dilaporkan memiliki 7.000 startup dan lebih dari 40 unicorn. Beijing pun memiliki segudang talenta dan kesempatan bagi mereka yang ingin berkarier di startup atau ekonomi digital.
Hub teknologi seperti Zhonggguancun yang merupakan Silicon Valley-nya China, memiliki 300 co-working space. Adapun Distrik Haidan merupakan lokasi kantor pusat raksasa teknologi China seperti Xiaomi dan Baidu.
2. Shenzhen
Dalam tiga dekade terakhir, Shenzhen telah bertransformasi dari kampung nelayan dengan populasi 175.000 menjadi kota metropolis dengan 12,5 juta penduduk. Perubahan signifikan itu pun menjadikan Shenzhen sebagai kota dengan komunitas startup yang matang.
Sejumlah perusahaan teknologi terkemuka seperti Tencent dan OnePlus didirikan di kota tersebut. Sebagai 'rumah' bagi pengembang perangkat keras, Shenzhen memikat investasi riset dan pengembangan dalam jumlah besar.Agen Domino QQ Terpercaya
3. Shanghai
Shanghai merupakan salah satu kota terpadat di dunia, namun biaya hidupnya juga terjangkau. Ini membuat banyak startup tumbuh di kota tersebut dan sejumlah distrik menyediakan tunjangan perumahan atau bebas biaya sewa jika startup didirikan di kota itu.
Saat ini Shanghai merupakan rumh bagi 2.000-3.000 startup. Shanghai pun memiliki sekitar 500 inkubator dan akselerator guna membantu startup menjalankan bisnis.
4. Hong Kong
Hong Kong telah lama dikenal sebagai pusat keuangan dunia. Namun, dalam beberapa tahun terakhir Hong Kong juga telah mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam hal aktivitas kewirausahaan.
Hong Kong disebut memiliki lebih dari 2.000 startup dan sekitar 50 co-working space. Tahun 2017 lalu, Hong Kong merayakan kelahiran unicorn pertamanya, yakni GoGoVan.
5. Fukuoka
Kota pelabuhan Jepang, Fukuoka, tumbuh menjadi rumah bagi tumbuhnya startup di bawah kepemimpinan Wali Kota Soichiro Takashima. Kini, pemerintah kota Fukuoka pun menghadirkan regulatory sandbox untuk startup.
Pemerintah kota Fukuoka juga memberikan fasilitas pinjaman bagi wirausahawan lokal hingga mencapai 232.000 dollar AS atau setara sekira Rp 3,4 miliar. Fukuoka juga merupakan kota dengan pertumbuhan paling pesat di luar Tokyo dan memiliki komunitas ekspatriat yang jumahnya terus tumbuh.POKER
6. Tokyo
Tokyo pernah menjadi pusat startup selama periode yang dinamakan "Dotcom Boom." Namun, dalam beberapa tahun terakhir Tokyo susah payah mempertahankan dominasinya di kancah global.
Akibatnya, investasi di startup cenderung rendah, meski kota itu merupakan rumah bagi salah satu investor terbesar di dunia, SoftBank. Akan tetapi, hingga kini Tokyo masih memberikan kesempatan bagi startup, khususnya untuk memberikan solusi atas masalah besar yang dialami Jepang, yakni populasi yang menua.
7. Seoul
Ibu kota Korea Selatan ini merupakan rumah bagi 3.500 startup dan sekitar 100 akselerator. Mereka khususnya berkantor di distrik Gangnam yang terkenal.
Sebagai upaya untuk membangun ekonomi kreatif, pemerintah Korsel berinvestasi sangat besar untuk membangun ekosistem startup. Bahkan, pada tahun 2017 lalu, Korsel mengangkat menteri UMKM dan startup pertamanya.
8. Taipei
Dengan populasi di bawah 3 juta jiwa, ibu kota Taiwan ini relatif tak besar dibandingkan kota-kota startup lainnya di kawasan Asia Timur. Namun, Taipei sejak lama dikenal sebagai pusat pengembangan perangkat keras dan manufaktur.
Pemerintah Taiwan pun menyediakan visa dan subsidi khusus untuk wirausahawan non-Taiwan. Ini merupakan salah satu upaya pemerintah guna mendorong ekosistem startup.