Perjuangan pahlawan zaman dahulu memang tak kenal menyerah. Pada masa Belanda menginjakkan kekuasaannya di negeri ini, banyak pejuang yang rela mengorbankan nyawa demi memperebutkan kemerdekaan Indonesia. Gagalnya perjanjian Renville menimbulkan suatu permasalahan yang berujung pada Agresi Belanda II.
Dari permasalahan itulah, Aceh bersiap-siap untuk menghadapi serangan kompeni. Oleh karena itu, pemimpin memerintahkan laskar-laskar Aceh. Semua pasukan dikerahkan untuk menyerukan kekuatan. Namun, ada satu hal yang tak akan terlupakan dari masa tersebut, yaitu panglima perang Aman Dimot asal Aceh yang berjuang dalam mempertahankan Sumatra Timur. Sosok yang bikin Belanda menganga, karena kesaktiannya.
Biografi singkat tentang Aman Dimot
Aman Dimot sebagai pahlawan yang tak kenal mundur
Pada tahun 1947, penjajah Belanda lebih dahulu menguasai wilayah Langkat dan Batang Serangan. Aman Dimot tidak tinggal diam sehingga dia bergabung dengan pasukan untuk membalas perbuatan mereka. Belanda menginstruksikan para pasukan pejuang untuk segera mundur. Namun, Aman Dimot tetap menantangnya dan tidak mau mundur begitu saja.
Saat Aman Dimot bergabung dalam perang
Sejak Teungku Ilyas Lebe membentuk barisan Gurilla Rakyat Aceh dalam menjalankan program Gerilya untuk mempertahankan wilayah Sumatra Timur di Aceh tengah, Aman Dimot bergabung dalam kelompok barisan tersebut. Barisan ini berangkat membantu menumpas penjajah ke Tanah Karo pada bulan Mei 1949 atas perintah langsung dari komandan revisi Teuku Chik Di Tiro.
Aman Dimot Kebal Terhadap Peluru
Akhir Kehidupan Aman Dimot
Pasukan Belanda semakin dibuat kebingungan karena Aman Dimot selalu bertahan walaupun berkali-kali diserang. Suatu kali Aman Dimot akhirnya menyerang para pasukan Belanda, hanya dengan sebilah pedang namun banyak bala tentara Belanda yang tewas. Penjajah semakin gencar membalas perbuatan Aman Dimot tetapi tetap gagal dalam upaya membunuh pria tersebut.
Sosok Aman Dimot dapat kita ambil bahwa untuk memperebutkan kemerdekaan tidak semudah apa yang kita bayangkan. Semoga contoh jiwa kepahlawanan Aman Dimot dapat kita ambil untuk melanjutkan kemerdekaan Indonesia dengan sebaik-sebaiknya. Wujudkan bentuk nasionalisme yang tinggi mulai dari sekarang.