TEMPO.CO, Gunungkidul - Bupati Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Badingah, merasa perlu membentuk tim untuk mengatasi kecenderungan meningkatnya tindak bunuh diri di kalangan warga di daerah setempat. Agen Bandar Q
"Kami berharap Surat Keputusan Nomor 121/KPTS/TIM/2017 tentang Pembentukan Tim Penanggulangan dan Pencegahan Bunuh Diri dapat menekan angka kasus bunuh diri di Gunungkidul," kata Asisten Bidang Pemerintahan Rakyat Sekretariat Daerah Gunungkidul Agus Prihastoro di Wonosari.
Ia mengatakan, kasus bunuh diri sudah mencapai 20 orang dan dua kasus percobaan bunuh diri. Namun penanganan bunuh diri memang membutuhkan koordinasi semua pihak. "Butuh koordinasi semua pihak, baik jajaran pemerintah, kepolisian, Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, Forum Kerukunan Umat Beragama, maupun pihak terkait lain," ujarnya.
Kepala Kementerian Agama Gunung Kidul Mukotib menambahkan, upaya pencegahan bunuh diri dilakukan melalui dakwah keagamaan. "Kami mengoptimalkan para penyuluh di lapangan dan diharapkan akan menyasar warga rentan yang tidak terjangkau," ucapnya.
Menurut dia, warga yang tidak bisa menghadiri pengajian atau kegiatan tentang pencegahan bunuh diri akan didatangi. "Melalui penguatan iman dan takwa, tentu harapannya angka bunuh diri dapat dikurangi," tuturnya.
Kepala Unit Pembinaan Ketertiban Masyarakat Satuan Bina Masyarakat Polres Gunung Kidul Iptu Surahyo berujar kepolisian akan melakukan kunjungan langsung ke warga yang dinilai rentan, seperti hidup sendiri dan sudah tidak diperhatikan keluarga. "Petugas akan memberikan penyuluhan langsung ke masyarakat," katanya.
Masyarakat Gunungkidul masih mempercayai adanya pulung gantung. Pulung gantung selalu berkaitan dengan peristiwa bunuh diri yang terjadi di masyarakat Gunungkidul.
Pulung gantung digambarkan seperti sebuah bola api berpijar warna merah, kekuningan, dan mempunyai ekor. Pulung gantung bergerak di atas langit dan berpindah-pindah dari satu daerah ke daerah lain. Masyarakat mempercayai di tempat pulung gantung jatuh itu akan ada warga yang meninggal dengan cara bunuh diri.
Kasus bunuh diri di wilayah tersebut cenderung mengalami peningkatan. Selama rentang 2003-2012, ada sekitar 330 peristiwa bunuh diri. Rata-rata terjadi 33 kasus bunuh diri setiap tahun.
"Selama 10 tahun terakhir, Gunungkidul menempati peringkat pertama kasus bunuh diri di Indonesia. Kasus bunuh diri sebenarnya bukan 100 persen karena keinginan individu. Pengaruh lingkungan, pergaulan, dan kondisi ekonomi juga menjadi faktor yang memperbesar keinginan seseorang untuk melakukan bunuh diri," kata psikolog Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari, Ida Rachmawati. Domino 99