Menjajal Keseruan Petualangan Alam Komodo
Jakarta, CNN Indonesia -- Senang, antusias, dan bangga. Tiga perasaan itu dirasakan benar-benar dirasakan blogger, media, Generasi Pesona Indonesia (GenPI) dan wisatawan mancanegara setelah menjajal Petualangan Alam Komodo.Situs Judi Online
Di sana para peserta menjelajahi Labuan Bajo, Pulau Padar, dan Pulau Rinca.
"Ini destinasi wajib yang harus dikunjungi. Sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO yang ada di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) ini, peserta bisa menikmati hamparan pink beach. Ada yang sekedar berenang, bermain air ataupun ber-snorkeling ria," ujar Theodorus.
Sementara itu, di Pulau Rinca peserta bisa banyak mengambil selfie foto. "Bila di Pulau Komodo lebih banyak hutan, di Pulau Rinca lebih banyak padang savana," ucapnya.
Saat trekking di padang savana, beberapa kali peserta bertemu Komodo. Padang savana di sana memang sangat luas, terlihat gersang sampai atas bukit. Namun itulah yang jadi pemandangan yang menarik.
Sorenya, para peserta diajak menikmati misteri alam Pulau Kalong yang merupakan rumah bagi "Kalong" atau kelelawar.
"Saat tiba di sana, bisa menyaksikan ribuan kelelawar di pulau ini. Makhluk unik ini memang bertahan di hutan bakau pada siang hari dan ribuan kelelawar itu mulai terbang di sore dan malam hari. Ini mengagumnya. Banyak yang senang," tambah Theodorus.
Di hari kedua, peserta diajak menyusuri Batu Balok. Inilah situs yang melegenda di Manggarai Barat.
"Peserta melalui jalan darat,melewati sejumlah kampung, seperti Golo Garang, Ndehek, Lekaturi, Lando, Rakok, Bentala, Humpung dan selanjutnya menuju Kampung Tureng melewati sawah-sawah yang indah. Akhirannya ya di situs yang melegenda ini," ujarnya.
Pada siang hari, peserta diajak menuju Desa Warloka yang punya pemandangan di tepi pantai sangat menggoda. "Usai makan siang dan istirahat di Warloka, peserta diajak menuju destinasi wisata terakhir dari jelajah petualangan alam Labuan Bajo kali ini, yaitu Strawberry Rock," ungkapnya.
Strawberry Rock, atau dalam bahasa lokal disebut Nisa Purung adalah gugusan karang di perairan Labuan Bajo. Nisa sendiri berarti pulau, sementara purung adalah terbakar. Toponimi inilah yang barangkali mewakili pandangan masyarakat tentang pulau karang yang berwarna merah muda tersebut.
"Indah sekali, gugusan karangnya yang berwarna merah muda sangat eksotik dan membuat para peserta takjub akan keindahan alam Strawberry Rock," tandasnya.
Dari matahari yang terbenam di Labuan Bajo, pulau-pulau kecil berbukit dan perahu yang hilir mudik dengan latar belakang matahari merah bundar yang berpendar, semua dipertontonkan ke seluruh peserta.
Belum lagi panorama pelabuhan kecil di Labuan Bajo yang telah lama difungsikan sebagai pintu masuk menuju Pulau Komodo.Domino99
Pelabuhan kecil ini tak pernah sepi dari aktivitas wisatawan yang ingin menjelajahi eksotika Pulau Komodo. Setelah ditetapkannya kawasan Indonesia Timur sebagai tujuan utama pariwisata Indonesia, kehidupan sekitar Labuan Bajo makin bergeliat.
“Itu sebabnya kami makin kencang mempromosikan destinasi wisata di Labuan Bajo. Ini bagian dari agenda yang ditetapkan Pemkab Manggarai Barat," tambah Bupati Agustinus.
Menteri Pariwisata Arief Yahya juga seirama. Apalagi, saat ini pamor Pulau Komodo dan labuan Bajo sudah sangat kesohor di mancanegera. Pengakuan dari media internasional sekelas National Geographic membuat pamor Pulau Komodo semakin populer di mata dunia. Tidak hanya itu, majalah mode internasional Vogue juga memasukkan Pulau Komodo sebagai sepuluh destinasi wisata terbaik untuk berlibur di musim panas.
Sejumlah pesohor dunia pun ikutan memilih Pulau Komodo sebagai destinasi wisata.
Peraih Oscar lewat film Shakespeare in Love, Gwyneth Paltrow, pernah membuat testimoni soal Komodo, demikian pula pebalap MotoGP, Valentino Rossi, yang menjejakkan kakinya di Pulau Komodo pada Januari 2017 lalu.
"Tinggal kita menciptakan atraksinya, mengombinasikan dengan pesona alam dan budaya yang ada di Labuan Bajo. Pengaruhnya pasti akan luar biasa," kata AriefBANDAR POKER ONLINE