Luar angkasa adalah hamparan dimensi yang maha luas. Di tempat ini terdapat berbagai misteri yang hingga kini belum dapat terkuak sepenuhnya oleh umat manusia. Dan kali ini kita akan membahas salah satu obyek yang selalu berhasil membuat umat manusia penasaran ketika mendengar namanya. Ya, si lubang hitam.
Lubang hitam adalah obyek luar angkasa yang maha padat dan maha dahsyat. Dikatakan, obyek ini punya tarikan gravitasi yang sangat kuat sehingga dapat menghisap dan memerangkap semua benda langit di sekitarnya, entah itu bulan, planet, hingga cahaya sekalipun.
Yuk, kita simak apa saja hal-hal yang perlu kita tahu dari obyek bernama lubang hitam ini.
1. Ada 3 Jenis Lubang Hitam
Setidaknya hingga sejauh ini telah ditemukan tiga jenis lubang hitam. Lubang hitam yang pertama bernama stellar dan merupakan yang terkecil dibandingkan dua lainnya. Lubang hitam stellar terbentuk manakala sebuah bintang yang berukuran lebih besar dari matahari kita mati. Meski ukurannya relatif kecil, namun obyek ini begitu padat. Bayangkan sebuah obyek yang berukuran satu kota besar di bumi namun memiliki massa tiga kali lipat lebih besar dari matahari, seperti itulah lubang hitam stellar. Ilmuwan meyakini bahwa ada ratusan juta lubang hitam seperti ini di galaksi kita.
Yang ketiga adalah lubang hitam super masif dan dipercaya sebagai lubang hitam terbesar saat ini. Belum ada penelitian yang menyebutkan secara persis bagaimana lubang hitam ini dapat terbentuk. Ukurannya mungkin sebesar matahari, namun dengan massa miliaran kali lipat dibanding matahari itu sendiri. Lokasinya berada tepat di jantung semua galaksi, termasuk galaksi kita Milky Way atau Bima Sakti.
2. Di mana lubang hitam paling dekat ke bumi?
Karena obyek ini menyerap apapun yang ada di sekitarnya, termasuk cahaya, maka keberadaannya sulit terdeteksi. Namun, kajian terbaru menyebutkan bahwa ada satu lubang hitam yang paling dekat dengan bumi.
3. Jika jaraknya terlalu dekat, lubang hitam dapat membawa bencana
Seperti halnya ketika kamu mengamati binatang buas dari luar kandang, tak masalah jika kamu mengamati lubang hitam dari luar “kandangnya.” Dalam hal ini, kandang yang dimaksud bernama event horizon. Jika kamu masuk ke wilayah ini, kamu tak bisa kembali.
4. Apa jadinya jika manusia terhisap
Pertanyaan di atas merupakan salah satu yang paling menarik dan sering dilontarkan. Lalu bagaimana penjelasannya? Katakanlah, kamu terhisap oleh lubang hitam seukuran bumi. Jika itu terjadi, tubuh kamu akan terlihat seperti pasta gigi yang mencuat dari wadahnya, memanjang dan meregang. Seorang ahli astronomi asal Inggris, Sir Martin Rees, menyebut fenomena ini dengan nama “Spaghettification.”
5. Apa itu lubang hitam super masif
Meski tak ada kaitannya dengan ilmu astronomi, namun istilah lubang hitam super masif atau yang dalam istilah asingnya disebut Supermassive Black Hole, mulai akrab di telinga ketika salah satu band asal Inggris melantunkan lagu dengan judul yang sama. Seperti sudah dijelaskan di atas, bahwa para ilmuwan percaya kalau setiap galaksi memiliki satu lubang hitam super masif, termasuk galaksi kita.
6. Lubang hitam dapat memperlambat waktu
Untuk memahami hal ini, bayangkanlah dua manusia kembar. Satu dari mereka menetap di bumi, sedangkan satu lainnya terbang ke angkasa raya dengan kecepatan cahaya, hingga di suatu titik berhenti, dan kemudian berputar arah kembali ke bumi. Si kembar yang bepergian ke angkasa akan berusia jauh lebih muda dibandingkan si kembar yang tetap tinggal di bumi. Sebab, semakin cepat kamu bergerak, semakin lambat waktu dari perspektif kamu.
7. Lubang hitam bukan obyek abadi
Meski lubang hitam memiliki kekuatan yang maha dahsyat, namun ternyata seiring berjalannya waktu obyek ini bisa lenyap. Penemuan mengejutkan ini diprediksi pertama kali oleh fisikawan Stephen Hawking pada 1974. Sesuai namanya, fenomena ini dinamakan radiasi Hawking.
Itulah beberapa hal dan fakta luar biasa dari lubang hitam. Entah sampai kapan misteri lubang hitam ini dapat terungkap. Mungkin semua rahasia obyek ini beserta alam semesta secara keseluruhan sedikit demi sedikit baru akan terkuak seiring dengan semakin canggihnya teknologi yang dikembangkan oleh umat manusia.