Apakah anda percaya ada kehidupan setelah kematian esok?
Salah satu hal yang membedakan antara manusia dan hewan adalah sejak usia dini kita sadar betul bahwa suatu saat nanti kita pasti akan mati. Kesadaran ini menghasilkan suatu pertanyaan besar yang hingga kini tidak mampu dijawab secara ilmiah, adakah kehidupan setelah kematian?
Jika kita melihat dari sudut pandang agama tentu saja jawabannya sudah jelas ada, seperti yang kita percaya sejak nenek moyang kita. Lalu bagaimana jika dilihat dari kacamata ilmiah? Sepanjang sejarah peradaban manusia telah banyak sekali teori yang diungkapkan oleh para ilmuwan di seluruh dunia tentang hal ini. Terlepas dari sudut pandang agama, boleh percaya boleh juga tidak, berikut lima fakta ilmiah tentang adanya kehidupan setelah kematian yang kami kutip dari keepo.me.
1. Out of Body Experiences (OBE)
Pada tahun 1991, penyanyi Pam Reynolds terkena penyakit mematikan aneurysm atau kelainan pembuluh darah otak. Hanya ada dua pilihan pahit untuknya, jika dibiarkan dia pasti segera mati atau dioperasi dengan resiko kematian pula. Pam memilih pilihan yang kedua. Tubuhnya kemudian didinginkan hingga mencapai 15 derajat celcius sementara darah di otaknya dialirkan.
Mata dan telinga Pam ditutup rapat agar kesadarannya tidak terganggu. Pam pun jatuh dalam kondisi koma. Akan tetapi anehnya, saat itu juga roh Pam seakan-akan melayang keluar dari tubuhnya. Dia mampu melihat apa saja yang dilakukan oleh tim dokter yang berjumlah 20 orang.
Pengalaman Pam Reynolds inilah yang disebut sebagai Out of Body Experiences (OBE)yang dipercaya menjadi salah satu bukti adanya kehidupan setelah kematian.
2. Pertemuan dengan keluarga yang telah mati
Salah satu pengalaman yang sering dirasakan orang-orang yang pernah mati suri adalah bertemu dengan anggota keluarga yang telah mati. Banyak pihak berpendapat bahwa hal ini adalah akibat halusinasi ekstrem ketika otak tidak bisa berfungsi secara normal tetapi Dr. Bruce Greyson dari University of Virginia berpendapat lain. Agen Bandarq
Yang lebih aneh lagi adalah beberapa di antara mereka bahkan menyatakan bertemu kakek atau nenek yang mereka sendiri bahkan tidak mengenalnya akan tetapi mampu menceritakan secara tepat bentuk tubuh dan ciri-ciri mereka.
3. Perubahan perilaku pasien NDE
Pada tahun 2001, Dr. Pim van Lommel dari Belanda meneliti para pasien yang pernah mengalami Near-Death Experiences (NDE) dengan tujuan untuk mengetahui apakah mereka mampu mengingat pengalaman mereka di saat berada di batas hidup dan mati.
Hasil dari penelitian tersebut ternyata hampir semuanya mampu mengingat dengan sempurna dan anehnya pengalaman tersebut semuanya berdampak positif dalam perilaku sehari-hari para responden.
4. Orang buta bisa melihat ketika mengalami NDE dan OBE
Prof. Kenneth Ring dan Prof. Sharon Cooper adalah penulis dari buku Mindsight: Near-Death and Out-of-Body Experiences in the Blind. Buku ini singkatnya merupakan rangkuman dari penelitian selama bertahun-tahun yang dilakukan kedua profesor ini pada orang-orang yang buta sejak lahir yang mendapat penglihatan ketika dalam kondisi NDE dan OBE.
Dari ke 31 responden yang diteliti, semuanya mengklaim mendapatkan penglihatan ketika dalam kondisi di ambang batas hidup dan mati. Entah itu berupa cahaya putih menyilaukan, bertemu keluarga yang telah mati, atau melayang keluar dari tubuh.
5. Anak-anak yang mampu mengingat ‘kehidupan lama’ mereka
Dr. Ian Stevenson adalah orang yang dikenal mendedikasikan seluruh tenaga dan pikirannya untuk meneliti dan membuktikan adanya reinkarnasi. Selama empat puluh tahun terakhir, Dr. Stevenson telah mendokumentasikan lebih dari 2000 kasus anak-anak balita yang mampu mengingat ‘kehidupan lama’ mereka. Hampir semuanya mempunyai ingatan yang jelas tentang kehidupan dan kematian mereka sebelumnya.
Percaya tidak percaya, kehidupan setelah kematian pasti ada, entah terlahir kembali di dunia dalam wujud manusia atau kembali menjadi roh di akhirat nanti.
Salah satu hal yang membedakan antara manusia dan hewan adalah sejak usia dini kita sadar betul bahwa suatu saat nanti kita pasti akan mati. Kesadaran ini menghasilkan suatu pertanyaan besar yang hingga kini tidak mampu dijawab secara ilmiah, adakah kehidupan setelah kematian?
Jika kita melihat dari sudut pandang agama tentu saja jawabannya sudah jelas ada, seperti yang kita percaya sejak nenek moyang kita. Lalu bagaimana jika dilihat dari kacamata ilmiah? Sepanjang sejarah peradaban manusia telah banyak sekali teori yang diungkapkan oleh para ilmuwan di seluruh dunia tentang hal ini. Terlepas dari sudut pandang agama, boleh percaya boleh juga tidak, berikut lima fakta ilmiah tentang adanya kehidupan setelah kematian yang kami kutip dari keepo.me.
1. Out of Body Experiences (OBE)
Pada tahun 1991, penyanyi Pam Reynolds terkena penyakit mematikan aneurysm atau kelainan pembuluh darah otak. Hanya ada dua pilihan pahit untuknya, jika dibiarkan dia pasti segera mati atau dioperasi dengan resiko kematian pula. Pam memilih pilihan yang kedua. Tubuhnya kemudian didinginkan hingga mencapai 15 derajat celcius sementara darah di otaknya dialirkan.
Mata dan telinga Pam ditutup rapat agar kesadarannya tidak terganggu. Pam pun jatuh dalam kondisi koma. Akan tetapi anehnya, saat itu juga roh Pam seakan-akan melayang keluar dari tubuhnya. Dia mampu melihat apa saja yang dilakukan oleh tim dokter yang berjumlah 20 orang.
Pengalaman Pam Reynolds inilah yang disebut sebagai Out of Body Experiences (OBE)yang dipercaya menjadi salah satu bukti adanya kehidupan setelah kematian.
2. Pertemuan dengan keluarga yang telah mati
Salah satu pengalaman yang sering dirasakan orang-orang yang pernah mati suri adalah bertemu dengan anggota keluarga yang telah mati. Banyak pihak berpendapat bahwa hal ini adalah akibat halusinasi ekstrem ketika otak tidak bisa berfungsi secara normal tetapi Dr. Bruce Greyson dari University of Virginia berpendapat lain. Agen Bandarq
Yang lebih aneh lagi adalah beberapa di antara mereka bahkan menyatakan bertemu kakek atau nenek yang mereka sendiri bahkan tidak mengenalnya akan tetapi mampu menceritakan secara tepat bentuk tubuh dan ciri-ciri mereka.
3. Perubahan perilaku pasien NDE
Pada tahun 2001, Dr. Pim van Lommel dari Belanda meneliti para pasien yang pernah mengalami Near-Death Experiences (NDE) dengan tujuan untuk mengetahui apakah mereka mampu mengingat pengalaman mereka di saat berada di batas hidup dan mati.
Hasil dari penelitian tersebut ternyata hampir semuanya mampu mengingat dengan sempurna dan anehnya pengalaman tersebut semuanya berdampak positif dalam perilaku sehari-hari para responden.
4. Orang buta bisa melihat ketika mengalami NDE dan OBE
Prof. Kenneth Ring dan Prof. Sharon Cooper adalah penulis dari buku Mindsight: Near-Death and Out-of-Body Experiences in the Blind. Buku ini singkatnya merupakan rangkuman dari penelitian selama bertahun-tahun yang dilakukan kedua profesor ini pada orang-orang yang buta sejak lahir yang mendapat penglihatan ketika dalam kondisi NDE dan OBE.
Dari ke 31 responden yang diteliti, semuanya mengklaim mendapatkan penglihatan ketika dalam kondisi di ambang batas hidup dan mati. Entah itu berupa cahaya putih menyilaukan, bertemu keluarga yang telah mati, atau melayang keluar dari tubuh.
5. Anak-anak yang mampu mengingat ‘kehidupan lama’ mereka
Dr. Ian Stevenson adalah orang yang dikenal mendedikasikan seluruh tenaga dan pikirannya untuk meneliti dan membuktikan adanya reinkarnasi. Selama empat puluh tahun terakhir, Dr. Stevenson telah mendokumentasikan lebih dari 2000 kasus anak-anak balita yang mampu mengingat ‘kehidupan lama’ mereka. Hampir semuanya mempunyai ingatan yang jelas tentang kehidupan dan kematian mereka sebelumnya.
Percaya tidak percaya, kehidupan setelah kematian pasti ada, entah terlahir kembali di dunia dalam wujud manusia atau kembali menjadi roh di akhirat nanti.
Sumber : http://terselubung.in/5-fakta-kehidupan-yang-bakal-kita-alami-setelah-mengalami-kematian/