Dia bertapa untuk memberishkan diri dari kemarahan
Pemindahan secara misterius mbah Fanani, seorang pertapa di daerah Dieng, beberapa waktu lalu, sempat membuat khawatir masyarakat. Pasalnya kakek yang dikenal sakti ini, dipindahkan pada saat tengah malam oleh orang-orang tidak dikenal. Masyarakat sekitar sendiri memang sudah menganggap Mbah Fanani sebagai bagian dari mereka. Sehingga ketika dipindahkan, masyarakat merasa kehilangan. Apalagi sosok Mbah dikenal sangat sakti dan membawa hal-hal baik.
Membicarakan sosok sakti yang belakangan booming, ternyata bukan cuma tentang Mbah Fanani. Ada satu lagi tokoh pertapa yang juga tak kalah menarik dan dikenal memiliki kesaktian yang sama pula. Beliau ini seorang nenek yang tinggalnya di daerah Situbondo. Menurut orang-orang sekitar, nenek yang bernama Sitiani ini mampu membaca pikiran orang dengan sangat tepat. Seperti apa sosoknya? Simak ulasannya berikut ini.
Bertapa tidak makan
Tepatnya di hutan jati Desa Sumberkolak Kecamatan Panarukan Sitobondo, warga sempat digegerkan dengan kemunculan seorang nenek misterius yang duduk di sebuah hutan jati. Awalnya banyak yang mengira nenek tersebut adalah orang gila atau gelandangan yang tersesat di sana. Namun ternyata setelah ditanya, ternyata dia adalah seorang yang waras.
Ingin menyucikan jiwa dan kemampuan melihat benda tak kasat mata
Nenek Sitiani ini melakukan sebuah pertapaan karena ingin menyucikan dirinya dari kemarahan. Menurutnya, sifat tersebutlah yang mengotori jiwa manusia. Dia tidak ingin seperti orang pada umumnya, tercemar akan kemarahan. Pertapaannya akan memberikan ketenangan jiwa serta kesaktian yang lebih ketimbang orang biasa. Nenek ini mengaku semuanya dilakukan bukan hanya untuk dirinya sendiri, namun juga untuk membimbing para manusia yang juga ingin menyucikan hatinya.
Keberadaannya disembunyikan dari keluarga
Setiani mengungkapkan bahwa dia merahasiakan keberadaannya pada keluarga. Tidak ada satupun dari kerabat atau anak cucunya yang mengetahui keberadaan nenek pertapa ini. Baru setelah pertapaannya telah selesai di akan kembali ke keluarganya. Pertapaan nenek ini membutuhkan waktu kurang lebih 30 hari hingga selesai. Hingga saat itu tiba maka dia akan terus-terusan berada di hutan jadi tersebut.
Bisa membaca pikiran orang
Ada yang menarik dari tokoh nenek yang satu ini, entah bagaimana caranya dia bisa membaca niat dari orang yang datang kepadanya. Jika orang yang datang memiliki niat jahat, maka nenek tersebut tidak akan berbicara sama sekali. Sebaliknya, jika ada orang dengan niat baik, maka nenek Sitiani akan berbicara lemah lembut layaknya seorang menjamu tamu.
Mbah Sitiani, lebih memilih untuk menyucikan diri dengan menjauh dari keramaian. Keberadaannya memang awalnya mendapat penolakan, namun semakin lama akhirnya di diterima oleh warga sekitar. Selain dianggap sakti dengan bisa membaca isi hati, juga dianggap bijaksana. Kini pertapaannya telah usai, dan dia kembali ke kampung halamannya. Domino QQ