MISTERI DUNIA - Tentu saja jawabannya bisa kita pantau dari segi sejarah, yg mana banyak ditemukan tulisan – tulisan yg menjelaskan bahwa sebenarnya salib telah ada jauh sebelum Kedatangan Isa. Agama-agama kuno yang dianut oleh masyarakat Asia tengah kuno sudah mengenal salib. Salib bukan saja digunakan sebagai cara menghukum para penjahat, namun lebih dari itu, salib telah digunakan sebagai objek penyembahan dari agama-agama kafir pada waktu itu. Salib di Mesir dikenal dengan nama Crux Ansata atau biasa disebut Key of the Nile.
Menurut penelitian, pada masa itu ada bermacam-macam salib yang tersebar dan diterima oleh masyarakat Mesir kuno. Di dalam penelitian itu, ada dugaan bahwa salib Mesir Kuno menunjuk kepada simbol seksual. Hal ini berkaitan dengan ritual penyembahan terhadap Dewa Matahari. Salib yang merupakan simbol seksual ini kemudian oleh masyarakat Mesir kuno dihubungkan dengan simbol Kehidupan dan Pemberi Hidup yang menunjuk kepada Dewa Matahari.Agen Domino 99 Terpercaya
Jadi pada masa sebelum kekristenan ada, salib bagi masyarakat Mesir kuno dihubungkan dengan simbol Kehidupan dan Pemberi hidup yang menunjuk kepada penyembahan Dewa Matahari. Bentuk salib berbeda dari salib yang digunakan oleh masyarakat Persia, atau Mesir. Salib yang dikenal oleh masyarakat Yunani ini memiliki empat sisi yang sama (equal arms). Keempat sisi yang sama dianggap sebagai 4 elemen dasar, yaitu bumi, udara, air dan api.
Jenis Salib lainnya dapat dilihat pada situs yg saya jabarkan. Di dalam sejarah Gereja pada tahun 312, Kaisar Flavius Valerius Constantinus, atau yang lebih dikenal dengan nama Konstantin I atau Konstantin Agung (Constantine The Great), bertempur dan mengalahkan musuh yang paling utama, yaitu kaisar atau panglima yang bernama Maxentius. Setelah mengalahkan orang ini, ia memasuki kota Roma dengan kemenangan yang besar dan megah.
Di dalam sejarah Gereja juga kita tahu (khususnya dari Eusebius), Konstantin mengalahkan musuh-musuhnya dengan dua tanda yang ia dapatkan dengan tiba-tiba. Menurut kesaksian Eusebius, pada tanda pertama Konstantin mengatakan, bahwa pada suatu siang hari ia melihat salib Kristus di balik cahaya matahari yang begitu terang dan menyilaukan. Pada salib itu, ia melihat munculnya tulisan yang dalam bahasa Yunani: en touto nika, yang artinya: “by this [sign] conquer”, atau: “Dengan tanda ini taklukkanlah.” Maksudnya, taklukkanlah musuh-musuhmu. Kemudian pada kejadian atau tanda kedua, sejarah juga mencatat, pada malam sebelum pertempuran yang terakhir dan menentukan itu, ia bermimpi melihat tanda X (chi) dan p (rho) “” , dua huruf dalam bahasa Yunani, yakni lambang dari Isa Al Masih. Dan lambang yang berarti Kristus dan bentuknya seperti salib itu, digambarkan oleh Konstantin pada semua tameng dan pakaian prajurit-prajuritnya. Konstantin yakin bahwa Isa memerintahkannya untuk mengenakan pakaian-pakaian seperti prajurit surgawi guna memenangkan pertempuran.
Beberapa ratus tahun setelah Konstantin, sejarah seperti ini terulang kembali. Di dalam sejarah Gereja ada satu masa di mana orang-orang Kristen bertempur habis-habisan dan memasuki pertempuran yang paling tragis, paling brutal dan paling sia-sia, yaitu Perang Salib. Di dalam Perang Salib yang berlangsung hampir 200 tabun dan sampai beberapa generasi itu, orang-orang Kristen dari kerajaan-kerajaan besar di Eropa, menaklukkan musuh-musuhnya.
Mereka bukan hanya menaklukkan saja, tetapi mereka menjarah, menyita, membunuh dan menanamkan kebencian kepada golongan bangsa atau umat beragama lain, yaitu Muslim. Dan yang paling tragis bagi kita (sebagaimana yang dicatat di dalam buku sejarah Gereja tulisan Wilston Walker, A History of the Christian Church), di dalam perang salib itu, serdadu-serdadu Kristen menjahitkan lambang salib pada pakaian mereka (“a cross sewn to their clothing”) dan dipakai sebagai lambang pertempuran.
Melalui khotbah-khotbahnya tentang salib para Paus telah membakar semangat prajurit Romawi untuk maju berperang dengan Islam-Turki. Hal ini dikenal dengan skisma besar antara Kristen-Islam pada abad 11-12 M yang tercatat di dalam sejarah gereja sebagai peristiwa perang salib yang berlangsung hampir selama 200 tahun (1096-1291 M).
- Perang Salib I terjadi pada tahun 1096-1099 M.
- Perang Salib II pada tahun 1147-1149 M.
- Perang Salib III pada tahun 1189-1192 M.
- Perang Salib IV terjadi pada 1202-1204 M.
- Perang Salib Anak-Anak terjadi di tahun 1212 M. Perang Salib V pada tahun 1218-1221 M.
- Perang Salib VI terjadi pada tahun 1228-1229 M.
- Perang Salib VII pada tahun 1248-1254 M
- Perang Salib VIII terjadi di tahun 1270 M.
Sejarah mencatat bahwa perang salib telah membuktikan 2 hal: pertama, kegagalan para pemimpin gereja pada waktu itu; kedua, tanda salib menjadi tanda kekuasaan dan keangkuhan bagi para pemimpin gereja dan negara pada waktu itu. Salib telah menjadi lambang kebencian bagi umat beragama yang lain. Salib telah menjadi simbol penaklukan, penjarahan, pembunuhan, penganiayaan dan terutama ekspansi teritorial. Memikirkan hal ini, jangan heran kalau di dalam situasi sekarang banyak orang yang tidak suka pada orang Kristen dan Kekristenan. Dimana Kekristenan yang tidak memakai salib? Hampir semua Gereja tidak ada yang tidak memakai tanda salib. Dan bila dihubungkan dengan sejarah Gereja, mengenai Konstantin, perang salib, dan barangkali juga zaman penjajahan yang pernah dialami di Indonesia, kita jangan terlalu menyalahkan orang-orang yang ada Indonesia kalau mereka membenci salib. Sebab, di dalam sejarahnya, banyak orang memakai salib dengan cara yang salah.Domino99
Pada tahun 788 M, ditetapkan sebuah aturan “penyembahan terhadap salib”. Peristiwa ini dimulai oleh Dowager Irene dari Konstantinopel, yang kemudian prosesi ini menjadi keputusan di dalam konsili gereja yang ditetapkan oleh Paus Hadrian I dari Roma. Sejak saat itu, ritual penyembahan terhadap salib mulai dilakukan. Walker berkata, “orang-orang Kristen dini bahkan menolak salib karena (berwatak) pagan. Patung-patung Isa mula2 tidak menggambarkan dia di atas salib, tetapi dalam samaran “Gembala yang Baik” yang membawa domba.” (Acharya, The Christ Conspiracy)
Orang Kristen non Yahudi abad pertama tidak mau memakai simbol salib tetapi simbol ikan yang disebut ICHTYS ” ” yang dalam bahasa Yunani berarti Ikan. hal ini berkaitan dengan Sabda Isa kepada Muridnya Simon yg juga disebut Petrus yg berprofesi sebagai nelayan yg kesehariannya menjala ikan namun diminta untuk mengikut Isa menjadi Penjala Manusia. Sehingga Simbol pertama yg dikenal pada sebutan gereja Mula – Mula yaitu simbol ICHTYS.
Sekalipun demikian dengan berkembangnya waktu simbol salib lama kelamaan diterima juga tetapi dicampur dengan ICHTYS. Akhirnya simbol ICHTYS hilang total dan kembali pada simbol mesir kuno. Sangat tragis sekali, ada banyak orang – orang Kristen yang memakai simbol salib harus mati dianiaya, simbol yang tidak pernah kitab suci tuliskan.