Indonesia memiliki banyak misteri yang belum terungkap kebenarannya dan sudah banyak sekali penelitian yang dilakukan untuk mengungkap sisi misterius yang dimiliki Indonesia ini. Tapi hanya beberapa di antaranya saja yang akhir bisa terkuak atau terjawab.
Mulai dari jejak peradaban Atlantis yang diperkirakan ada di wilayah Indonesia sampai sebuah bukit batuan basald di daerah Cianjur, Jawa Barat, yang diduga sebuah piramida yang usianya lebih tua daripada Piramida di Mesir.
Pertanyaan yang belum ada jawaban ini bukan hanya meninggalkan penasaran untuk penduduk indonesia saja, tapi juga penduduk di dunia.
1. Kapal Hantu Ourang Medan
Pada bulan Juni 1947, 2 kapal Amerika yang berada di Selat Malaka (City of Baltimore dan Silver Star) menerima sebuah pesan darurat dari kapal dagang Belanda (SS Ourang Medan).
Operator kapal Ourang Medan mengirimkan sebuah kode Morse yang berisi “Semua orang yang ada kapal, awak kapal dan kapten terbaring sekarat di ruang peta (chartroom) dan anjungan. Mungkin semuanya sudah meninggal dunia.” Selanjut kalimat terakhir dari operator kapal “Aku (akan) mati”, Setetelah itu pesan radio mati. Seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat (4/12/2015).
Pesan yang mengerikan ini juga terdengar di pos pemantauan Belanda dan Inggris yang terletak di sekitar Selat Malaka. Selanjutnya, para operator radio penerima pesan berusaha melacak sumber sinyal pesan tersebut yang ternyata berasal dari kapal SS Ourang Medan di sekitar Selat Malaka.
Kapal Silver Star mencoba mendekati lokasi kapal Ourang Medan tersebut. Mereka menemukan kapal itu terapung-apung dilautan. Yang lebih mengerikan, ditemukannya jasad-jasad para awak di dek kapal dengan wajah ekspresi ketakutan dan mata terbelalak.
Awak kapal Silver Star yang melakukan pemeriksaan, tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan, tidak ada darah yang menetes, dan tidak ada perlawanan.
Rencananya kapal tersebut akan ditarik kepelabuhan terdekat, agar bisa diselidiki lebih lanjut. Tapi sebelum dibawa kepelabuhan dan diselidiki lebih lanjut kapal tersebut terbakar lalu meledak. Ourang Medan pun akhirnya tenggelam di dasar laut.
Akhirnya cerita kapal hantu Ourang Medan menyebar dari satu pelabuhan ke pelabuhan lainnya. Banyak dijadikan artikel di majalah-majalah kisah misteri. Bahkan kisah misteri kapal Ourang Medan pernah muncul dalam “Proceedings of the Merchant Marine Council US Coast Guard edisi Mei 1952”. Situs Judi Online
2. Balok Misterius Terdampar Di Pantai Eropa
Benda dengan bentuk persegi hitam, mirip dengan talenan terbawa ombak hingga ke pantai Eropa. Tidak ada yang tahu dari mana benda tersebut berasal, hanya ada satu kata petunjuk yaitu “Tjipetir” yang tercetak di permukaan benda kenyal tersebut.
Tracey Williams, asal Newquay, Cornwall, Inggris mencoba memecahkan misteri tersebut. Dia melacaknya dari kata “Tjipetir” dan hasilnya dia menemukan bahwa kata tersebut sesuai dengan nama sebuah kebun karet di Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia yang beroperasi dari akhir abad ke 19 sampai awal abad ke 20. Saat itu Indonesia masih bernama Hindia Belanda.
Ternyata, benda kenyal tersebut sejatinya bukanlah karet, tapi mirip dengan Gutta-percha atau getah perrca (lateks koagulasi dari cairan getah murni yang bisa mengeras dan berasal dari pohon Sapotaceae. Umumnya pohon ini banyak terdapat di semenanjung Malaysia.
Pada abad ke 19 sampai pertengahan abad ke 20, bahan ini dipergunakan sebagai insulasi kabel telegraf yang melintang di dasar laut.
Kemudian Wiliams menyebarkan hasil temuan ini di laman Facebook miliknya. Orang-orang pun semakin ramai merespon temuannya ini.
Benda persegi itu ternyata tidak hanya di temukan di Inggris dan Wales saja, tapi sampai ke Shetland, Islands, Spanyol, Prancis, Belanda, Jerman, Norwegia, Swedia, dan Denmark. Dan beberapa orang juga melaporkan benda persegi tersebut.
Diperkirakan balok “Tjipetir” itu merupakan tumpahan kargo kapla milik Jepang Miyazaaki Maru yang tenggelam pada bulan Mei 1917 saat perang dunia 1.
3. Darah Indonesia di Madagaskar
Sudah lama pulau Madagaskar menjadi daya tarik bagi banyak Antropolog. Alasannya, karena pulau terbesar keempat di dunia ini sebelumnya hanya dihuni oleh hewan lemur. Selama ribuan tahun, tidak ada manusia yang menjamahnya.
Seperti yang dimuat di Physorg.com, sebuah penelitian genetika yang dipimpin oleh Murray Cox dari Massey University Selandia Baru mengungkap hal mengejukan. Bahwa nenek moyang orang Madagaskar adalah 30 perempuan yang 28 diantaranya berasal dari Indonesia. Hah kok bisa?
Hal ini didapat dari uji DNA 266 orang dari 3 entis asli Madagaskar dan analisi mitokondria atau baterai sel yang gennya yang diwarisi dari Ibu.
Yang membuat hal ini jadi tidak biasa adalah pulau ini (Madagaskar) terletak sangat jauh dari Indonesia. Dan juga pulau ini dihuni paling belakang dibandingkan dengan pulau lainnya yang sudah lama dihuni, kata peneliti dari Massey University Selandia Baru, Murray Cox, pada situs sains LiveScience.
Para wanita Indonesia yang datang ke pesisir benua Afrika itu diperkiraan 1200 tahun yang lalu akibat kapal yang mereka tumpangi tenggelam waktu itu. Simulasi komputer juga menunjukkan bahwa pemukiman pertama di Madagaskar ada pada tahun 830 Masehi, dimana saat yang bersamaan berkembangnya perdagangan di Indonesia di bawah kerajaan Sriwijaya.
Faktor lain yang menunjukan kontribusi Indonesia di pulau Madagaskar yaitu bahasa. Dari segi lingguistik, orang di Madagaskar bicara dalam bahasa yang asal usulnya bisa dilacak hingga ke Indonesia yang berakar dari bahasa Jawa, Melayu atau Sansekerta.
Bukti lain pengaruh Indonesia di Madagaskar adalah penemuan perahu cadik, peralatan besi, instrumen musik seperti gambang dan Juga peralatan makan yang sangat “tropis” serta sistem pertanian seperti padi, pisang, ubi jalar di sela-sela hutan.
4. Atlantis di Indonesia?
Apa yang diceritakan Plato dalam “Timaeus dan Critias” sekitar tahun 330 SM menjadi petunjuk yang menimbulkan pencarian besar-besar akan keberadaan peradaban yang hilang, Atlantis. Menurut filsuf Yunani tersebut, Atlantis terhampar “di seberang pilar-pilar Herkules”.
Diperkiraan peradaban dengan teknologi maju memiliki angkatan laut yang menaklukan Eropa dan Afrika 9000 tahun waktu solon ( sekitar tahun 9500 SM). Setelah gagal menyerang Yunani, Atlantis akhirnya tenggelam ke dalam samudra dalam waktu satu hari satu malam.
Meskipun banyak yang mengangap apa yang diungkapkan Plato hanyalah kiasan, tapi banyak ilmuwan yang berusaha mengungkap keberadaan Atlantis ini.
Walaupun banyak yang sudah mengklaim sudah menemukan letak Atlantisnya, seperti di Spanyol, Kepulauan Mediterania, Gurun Sahara, Amerika Tengah, Antartika, Afrika, atau Samudera Atlantik. Tapi itu hanya sebatas spekulasi tanpa dibarengi bukti. Bandar Poker Online
Tapi, menurut penulis Brasil Arysio Santos, Atlantis tidak kunjung ditemukan disebabkan mereka mencarinya di tempat yang salah. “Atlantis itu ada di Samudera Hindia, di belahan lain Bumi,” kata dia. Pria berlatar belakang fisika nuklir itu memperkirakan Indonesia sebagai lokasi Atlantis.
Dalam bukunya, “Atlantis the Lost Continents Finally Found”, Santos mengemukakan Atlantis berada di “the most volcanic region in the world” atau wilayah yang paling banyak gunung berapinya. Dan, seperti dikutip dari Atlan.org, Indonesia terdiri dari ribuan gunung berapi yang berubah menjadi pulau-pulau.
Indonesia juga dikenal pernah mengalami bencana letusan gunung Krakatau dan Tambora. Bahkan, Danau Toba yang ada di Sumatera merupakan bekas salah satu kawah gunung berapi. Menurut Santos, Letusan beberapa gunung berapi secara bersamaan, kemudian menyelimuti permukaan bumi dan mencairkan es yang memicu ombak raksasa yang menenggelamkan Atlantis.
5. Piramida Tertua di Muka Bumi?
Pada tahun 1914, sejarawan asal Belanda N.J Krom terpukau ketika melihat situs megalitikum di permukaan bukit di Cianjur, Jawa Barat. Sang sejarawan memperkirakannya sebagai kuburan, tapi warga lokal menganggapnya sebagai istana Prabu Siliwangi yang gagal di bangun dalam satu malam.
Dia pernah menulis temuannya tersebut di “Rapporten van de Oudheidkundige Dienst”. Tapi situs tersebut sempat terlupakan.
Pada tahun 2011, Situs tersebut kembali jadi pusat perhatian. Waktu itu, temuan tim peneliti katastrofi purba yang dibentuk oleh Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana mengatakan, apa yang dilihat N.J Krom itu baru sekedar permukaan saja.
Kata mereka, Hal yang lebih menarik ada di perut Gunung Padang. Diperkiraan , situs tersebut bukanlah bukit alami melainkan sebuah bangunan buatan manusia di masa lalu dengan peradaban maju dan berbentuk punden berunduk (mirip piramida).
Jika terbukti, kemungkinan Gunung Padang merupakan punden berunduk terbesar di dunia bahkan tertua di dunia. Seperti yang dikutip dari Daily Mail, 2 April 2015, seorang ahli geologi, Danny Hilman percaya situs tersebut dibangun antara 9.000 sampai 20.000 tahun yang lalu.
Jika benar apa yang dipercaya oleh Danny Hilman maka gunung padang lebih tua dari Piramida Mesir yang dibuat pada 5.000 tahun yang lalu. “Orang-orang memperkirakan jaman prasejarah primitif, tapi bangunan ini membuktikan anggapan mereka salah,” kata dia.
Di tengah kontroversi yang menimbulkan perdebatan ini, sampai sekarang ini para ahli terus berupaya membuktikan keberadaan Piramida di Gunung Padang.