Misteri Sejarah Goa Jomblang Di Balik Keindahannya
Tempat Wisata Jogja Goa Jomblang Pernah Menjadi Pembantaian PKI
Expobia.id Wisata Yogyakarta goa jomblang termasuk salah satu wisata goa terindah selain goa pindul.Tapi di samping keindahannya tempat wisata di jogja yang satu ini memiliki sejarah yang penuh misteri. Situs Judi Online
Di dunia pariwisata, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, selama ini lebih dikenal dengan kekayaannya berupa puluhan pantai yang elok dan eksotis. Namun siapa sangka, Gunungkidul juga memiliki banyak sekali goa yang keindahannya tak terbantahkan.
Di antara ratusan goa yang ada di Gunungkidul, ada beberapa yang memiliki sejarah kelam. Goa tersebut adalah Goa Jomblang dan Goa Grubug.Jomblang cave yogyakarta di lokasi goa jomblang pernah di jadikan tempat pembantaian atau penumpasan PKI.
Lokasi Goa Jomblang terletak di Jetis Wetan, Semanu, Gunungkidul, Yogyakarta, berjarak hanya sekitar 10 km di sebelah tenggara kota Wonosari. Goa ini mempunyai mulut goa vertikal dengan jarak antara bibir goa dengan dasarnya bervariasi, paling dalam sekitar 80 m.
Goa Jomblang bentuknya menyerupai sumuran dengan luas mulut goa sekitar 50 meter persegi. Nah, dalam bahasa Jawa, sumuran ini juga dikenal dengan istilah luweng. Maka, warga sekitar Gunungkidul sering menyebut Goa Jimblang dengan sebutan Luweng Jomblang.
Di dekat Goa Jomblang, ada juga goa sejenis bernama Goa Grubung.Proses terbentuknya Goa Grubug hamper sama dengan Goa Jomblang. Goa Jomblang danGoa Grubug dihubungkan dengan sebuah lorong, panjangnya sekitar 300 meter. Goa Jomblang dan Goa Grubug ini amat indah. Namun siapa sangka, dibalik keindahannya, ada jejak mengerikan yang menyelimuti kedua goa ini.
Sejarah Kelam Misteri Wisata Goa Jomblang Dan Goa Grubug
Konon, di kedua goa ini, dahulu pernah dipakai sebagai lokasi pembunuhan massal anggota PKI (Partai Komunis Indonesia). Ratusan bahkan mungkin ribuan anggota PKI, diperkirakan menemui ajalnya di kedua goa ini.
Menurut cerita yang beredar, warga yang dianggap terkait PKI dieksekusi di bibir goa dengan tangan saling terikat satu dengan yang lain. Ketika salah satu ditembak dan jatuh ke dalam goa, maka anggota Iainnya akan ikut terjatuh. Pemberontakan PKI pada tahun 1965 silam telah menjadi sejarah kelam yang tidak akan pernah terlupakan oleh bangsa Indonesia.
Operasi penumpasan kroni-kroni PKI ini terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia, tak terkecuali di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Lokasi penumpasan tersebut di antaranya terjadi di Goa Jomblang dan Goa Grubug, keduanya berada di Dusun Jetis, Desa Pacarejo, Semanu, Gunungkidul. Peristiwa tersebut terjadi antara tahun 1966-1968.
Di goa ventikal ini, puluhan tahun silam menjadi lokasi pembantaian antek-antek PKI Orang- orang yang terkait dengan gerakan komunis tersebut dibunuh dan dilemparkan ke dalam lubang raksasa yang memiliki kedalaman hampir 100 meter itu.
Meski sudah terjadi hampir 50 tahun lalu, namun cerita pembantaian pengikut PKI saat itu masih diingat hingga sekarang. Saat pembantaian, warga yang tinggal di sekitan lokasi goa tidak ada yang berani untuk keluar rumah.
Pak Untung (73), salah satu warga yang rumahnya berada di jalur menuju ke Goa Grubug menandaskan, ia masih ingat betul bagaimana pengikut PKI dibunuh dan dibuang ke dalam dasar goa.
“Ratusan orang yang dibuang ke dalam goa, tapi warga tidak tahu berapa jumlah yang pasti,”ujarnya.
Pak Untung menambahkan, pembantaian ini dilakukan pada malam hari. Pembantaian ini hampir berlangsung setiap malam. Orangorang yang akan dieksekusi diturunkan dari kendaraan di jalan raya, dan kemudian disuruh jalan kaki menuju ke bibir goa. Setelah sampai di bibir goa, satu persatu pengikut PKI Iangsung dieksekusi dan mayatnya dibuang ke dalam goa.
Pembantaian pengikut PKI ini berlangsung cukup ama. Bahkan pernah dimulai sekitar pukul 22.00 Wib hingga pagi hari. “Saya ingat betul saat itu malam Selasa Kliwon. Orang yang dibuang ke dalam goa cukup banyak karena dimulai sekitar pukul 22.00 hingga pagi hari menjelang warga hendak pergi ke pasar. Bahkan saya sampai mengurungkan niat untuk pergi ke pasar karena masih banyak orang yang lalu-lalang di jalan samping rumah,’ujarnya.
Saat pembantaian PKI, lanjutnya, warga yang tinggal di sekitar lokasi goa tidak ada yang berani keluar rumah. warga memilih tinggal di dalam rumah hingga pembantaian selesai. Meski sudah puluhan tahun, Pak Untung mengaku sampai saat ini masih trauma. Bahkan untuk bercerita kepada orang-orang luar.
Beberapa tahun kemudian, persisnya di tahun 1982 silam, tulang belulang manusia yang pernah dibuang ke dalam goa dibersihkan oleh pemerintah. Dan cerita yang beredar, ada sekitar tiga truk tulang-belulang yang berhasil diambil dari dalam goa. Meski tulang belulangnya sudah diambil, namun kengerian dan suara-suara gaib kadang masih terdengar dari ke dua goa tersebut.
Misteri Luweng Grubung Dan Goa Jomblang
Salah satu warga Jetis yang tak mau disebutkan namanya menceritakan, dan Goa Jomblang dan Goa Grubug, kadang terdengar suara jeritan yang menyayat hati. Tak begitu kentara suara jeritan itu. Sekilas, seperti jeritan meminta pertolongan yang teramat memelas. Meski tidak bisa memperkirakan waktu yang tepat, tapi suara itu kadang terdengar saat malam tidak ada bulan, atau ketika mendung yang tebal menutupi bintang-bintang.
“Saya sudah biasa, tidak takut lagi mendengar jeritan-jeritan menyayat hati seperti itu,” ujarnya dengan enteng.
Menurutnya, suara jeritan itu dari orangorang yang dimasukkan ke Goa Jomblang dan Goa Grubug.
Wisata Goa Jurang Omah Pernah Menjadi Tempat Pembuangan Korban Petrus
Ternyata, peristiwa yang hampir serupa juga terjadi di Goa Jurang Omah, Gunungkidul. Jika di Goa Jomblang dan Goa Grubug yang dieksekusi adalah orang-orang PKI, di Goa Jurang Omah ini yang dieksekusi adalah para penjahat dan preman, yang terkenal dengan sebutan kasus Penembak Misterius atau Petrus.
Peristiwa ini terjadi di tahun 1983 silam. Saat itu, aparat keamanan sedang menyatakan perang terhadap para penjahat. Masa itu, seorang penjahat atau yang disangka penjahat, bisa tiba-tiba hilang. Jika kemudian tubuhnya yang tak bernyawa lagi ditemukan, maka tubuh itu penuh lubang peluru. Sebutan Petrus, menjadi momok bagi para penjahat.
Di masa itu, di malam hari terkadang ada beberapa kendaraan yang melintasi jalan-jalan desa menuju ke arah Goa Jurang Omah. Suara mesin kendaraan itu kemudian berhenti disekitar mulut Goa Jurang Omah. Setelah itu senyap. Sesaat kemudian, terdengar suara kendaraan itu meninggalkan goa. Kembali melintasi jalan-jalan desa, lalu menghilang dalam kekelaman malam.
Lalu keesokan harinya, penduduk akan menemukan jejak-jejak roda mobil,terkadang diikuti sebuah kendaraan semacam truk. Kejadian seperti itu, biasanya saat bulan di langit benar-benar tak nampak, sedang mendung, atau bahkan saat gerimis. Bila setelah itu turun hujan, atau terjadi saat musim hujan, maka seolah tak pernah terjadi apa pun di Goa Jurang Omah.
Namun, jika hal itu terjadi saat musim kemarau, berselang beberapa hari kemudian akan banyak burung gagak beterbangan di sekitar mulut goa. Lalu, saat angin berhembus kencang, samar-samar akan tercium bau bangkai dari dalam goa.
Dari sini, para penduduk desa menduga bahwa kendaraan yang melewati desa mereka adalah untuk membuang mayat para penjahat yang ditembak mati ke dalam goa Jurang Omah.
Di dasar goa memang terdapat sebuah sungai bawah tanah. Arus dan debit sungai ini membesar jika di permukaan tanah turun hujan. Saat musim penghujan, sungai ini sering meluap, dan sebagian besar dasar goa pun tertutup air.
Melihat kondisi itu,sangat mungkin bahwa apa pun yang ada di dasar goa akan hanyut terbawa aliran air, menghilang dalam lorong sungai bawah tanah. Demikian pula jika itu sesosok mayat, sehingga tak sempat membusuk di dasar goa. Mayatnya hanyut.
Goa ini tergolong istimewa jika dilihat dari ukurannya. Dengan kedalaman mencapai 83 meter dan diameter lubang mulut goa sekitar 500 meter, goa ini adalah salah satu gua raksasa yang ada di kawasan Gunungkidul.
Pada awal tahun 1990-an, orang-orang yang pernah menelusuni Goa Jurang Omah, memang pernah menemukan bagian kerangka manusia terbenam dalam lumpur di dasar goa. Apakah itu kerangka orang yang teIah dibuang kedalam goa hampir sepuluh tahun sebelumnya? Tidak pernah ada pihak yang berani memberi kepastian tentang hal itu. Namun, penduduk setempat pun tidak pernah ada yang mengaku mempunyai sanak saudara atau kenalan yang terjatuh dan meninggal di dalam goa.
Selain Goa Jomblang, Goa Grubug, dan Goa Jurang Omah, di seluruh wilayah Gunungkidul juga telah ditemukan beratus ratus mulut goa dalam berbagai bentuk dan ukuran. Jadi, jika goa-goa dipilih sebagai tempat pembuangan mayat, bukan mustahil hal tersebut juga terjadi di goa-goa yang lain. Jika suara jeritan menyayat berulangulang kembali muncul, semuanya hingga kini masih diliputi misteri.Selain goa jomblang tempat wisata alam di jogja yang menyimpan misteri yaitu Wisata jogja Gunung Merapi
SUMBER : http://www.expobia.id/2017/04/tempat-wisata-misteri-sejarah-goa-jomblang-yogyakarta.html