Cerita mistis pesugihan Buto ijo,tubuh diikat buto ijo jadi kaku seperti kayu
Cerita mistis nyata kisah pesugihan buto ijo bagian ke dua atau terakhir.Inilah kelanjutan dari kisah mistis akibat dari melakukan pesugihan buto ijo yang mana akibatnya tubuh menjadi kaku layaknya kayu.Karena ini adalah kelanjutan dari kisah mistis pesugihan buto ijo bagian pertama,maka sebaiknya teman-teman membaca dulu untuk cerita mistis nyataakibat pesugihan buto ijo bagian 1 Situs Judi Online
Cerita mistis nyata akibat pesugihan buto ijo badan kaku seperti kayu Bagian 2
.......rekan usahanya yang datang mengirim kayukayu. Dia yang sudah dipercaya sebagai rekan bisnis, hingga membuat senang para pemasok kayu saat mengirim barang. Dengan berbagai dalih dan alasan, Sugiharto mencoba merayu rekan bisnisnya itu dengan cara membayar berlipat-lipat dari harga yang seharusnya.
Dengan alasan sebagai pemulus kerja sama. Akan tetapi itu rupanya hanyalah sebuah taktik. Kenyataannya, para kolega akhirnya tak pernah muncul-muncul lagi, ataupun datang mengirim kembali kayu-kayu. Konon, mereka dikabarkan meninggal setelah melakukan pengiriman kayu.
Perbuatan jahat yang tak semestinya dilakukan ini berlangsung cukup lama. Akhirnya, sampai pada suatu saat, para tetangga dan rekan bisnis pun tahu praktek nyimpang yang dilancarkan Sugiharto. Tak ayal, mereka mulai berpaling dan tak percaya lagi padanya. Sejak itu rekan dan para tetangga yang biasanya hormat dan datang ke rumahnya, mulai berkurang. Bahkan selang tak lama kemudian tak satu pun rekan bisnis yang mau kerja sama.
“ltulah mas, perbuatan almarhurn Lik Sugih. Da sudah mengorbankan rekannya sendiri sebagai tumbal. Narnun karena kenyataannya jauh dari apa yang telah diucapkan, pemasok kayu lainnya tak lagi mempercayai. Pendapatan pun mulai menipis sehingga akhirnya mengambil jalan pintas dengan melakukan persekutuan dengan makhluk halus,” papar suami dan Hastuti mi.
Tapi kalau niat jahat sudah tertanam dalam jiwa, apapun akan dilakukan demi mendapat kekayaan. Di hadapan para pemasok yang telah mengirirnkan barang-barangnya itu, dia nekat mengancam jika ada yang berani membangkang.
‘Saya malah pernah mendengar ancamannya, ketika rnenghadapi salah satu rekannya yang tak mau memasok kayu lagi. Katanya orang itu akan dihabisinya jika saja tidak menurut seperti apa yang diinginkan. Dan memang terbukti, orang tersebut akhirnya benar-benar meninggal di tengah perjalanan saat pulang dari rumah paman.” Terang Dudik, mengingat peristiwa tersebut.
Bahkan sudah dua orang pemasok kayu asal jawa Timur dan Jawa Barat yang mati mendadak. Konon, keduanya disetorkan pada makhluk raksasa penunggu pantai Parang Dog, sebagai tumbal usahanya. Hingga akhirnya usaha perkayuan yang dirintis dengan susah payah dan mempunyai cerita amat panjang dalam keluarga Rahmawati menjadi memudar seiring dengan sulitnya mendapatkan calon tumbal.
Tidak itu saja, mengetahui usaha kayu-kayunya mulai bangkrut, Sugihartopun mulai berani menawarkan istrinya kepada sosok buto Ijo pemberi kekayaan, sebaga tumbalnya. Dan langkah terakhir yang benar-benar dilakukannya, Sugiharto akhirnya menumbalkan istrinya kepada makhluk raksasa buto ijo, sebagai tumbal kekayaan berikutnya.
Dikatakan, Sugiharto tak mau kehilangan sumber kekayaan tersebut. Sebab, makhluk pesugihan yang dimintanya dari pantai Parang Dog ini paling potensial menghasilkan banyak uang. Bahkan bisa mencapai puluhan milyar rupiah. Akan tetapi, makhluk gaib itu jarang diminati para pemburu kekayaan instan karena syaratnya cukup berat.
Tiap tahun, sang pelaku harus menyediakan nyawa dari karyawannya sebagai tumbal. Jika calon korban sudah habis, baru dapat mengambil tumbal dari anggota keluarganya. Caranya, Si pemelihara harus membuang uang jutaan rupiah di jalan atau memanjakan calon korban dengan hartanya. Nah, siapa yang telah memakan uang atau harta tersebut, maka orang itulah yang nantinya jadi tumbal.
Menunut cerita yang didapat Dudik dan Rahmawati, selang sehari setelah kepergian suaminya ke pantai Parang Dog, di Parangtritis Tretek Bantul Jogjakarta, Jawa Tengah, Rahma yang selama mi ditinggal dirumah tiba-tiba mengalami serangan gaib yang dilancarkan makhluk perewangan suaminya. Yakni secara tiba-tiba tanpa sebab yang jelas tubuhnya mengalami kekakuan secara total. berita inipun cepat menyebar ke seluruh warga.
“Ya mungkin inilah yang namanya kuwalat. Mas. Karena selama ini bibi saya ikut memakan uang haram suaminya,” ujar Dudik dengan nada lirih.
Dudik juga menggambarkan kondisi sang bibi, sesaat sebelum tubuhnya kaku. Ketika itu Dudik, dan ibunya sedang berkumpul di ruang tengah, tiba-tiba mendengar suara jerit minta tolong Rahma dari dalam kamarnya. Ketika Dudik dan ibunya tiba di kamar, terlihat tubuh sang bibi sedang berdiri menghadap ke sudut kamar sambil menuding dengan wajah ketakutan.
Cerita Mistis Misteri Kisah Nyata Korban Tumbal Pesugihan Buto Ijo
Sesaat kemudian, Dudik melihat tubuh Rahma tiba-tiba menggigil lalu roboh di Iantai. Detik berikutnya langsung kejang-kejang. Hampir beriringan dengan itu,Rahmawati kemudian tertawa keras kegirangan. Bahkan berikutnya keluar ucapan ancaman dan permintaan yang harus dipenuhi. Suaranya besar dan berat seolah bukan milik Rahmawati. Dudik paham kondisi yang dialami bibinya itu tidak lain adalah kerasukan makhluk halus.
Di sisi lain, saat peristiwa itu terjadi.Konon, Rahmawati berada di sebuah tempat asing yang belum pernah dikenalnya. Saat itu, dirinya sedang berhadapan dengan sosok raksasa yang muncul entah dari mana. Sosok bertubuh tinggi besar yang berdiri di hadapannya itu menatap Rahma dengan tatapan mata tajam.
Tak hanya menatap, sosok itupun menuntutnya agar ikut ke alamnya. Namun dengan sekuat tenaga dan pikiran yang setengah sadar namun masih mampu melafalkan ayat-ayat suci, Rahma mampu menahan diri untuk tidak ikut begitu saja dengan sosok tersebut. Mendapati penolàkan, raksasa itu sangatlah marah. Rahmawati tiba-tiba merasakan adanya kekuatan besar yang mengangkat tubuhnya dari belakang. Lahu dilempankannya. Saking kuat lemparan itu, tubuh Rahma sampai terjatuh sangat jauh.
Anehnya, Dudik dan ibunya yang sedang menyaksikan Rahmawati kesurupan, ternyata tidak tahu kalau Rahma dilemparkan kekuatan makhluk halus sejauh itu. Mereka hanya tahu, kalau Rahma saat itu sedang kerasukan makhluk gaib.
Saat itu Rahma barulah tersadar, jika sosok raksasa ini adalah perewangan suami yang akan mengambil nyawanya. Kesal dengan kegigihan Rahma yang menolak permintaan, sosok itu akhirnya mengikat tubuh Rahma pada sebatang pohon di tengah alas. Tentu saja hat itu membuat ketakutannya makin menjadi.
Pengakuan Rahma, saat itu yang dirasakan sangat berbeda dengan apa yang dilihat Dudik dan ibunya.
Waktu itu, secara tiba-tiba tubuhnya telah diikat pada batang pohon. Di hadapannya berdiri sosok makhluk halus yang digambarkannya mirip dengan apa yang biasanya disebut orang-orang ‘Buto ijo’. Rahmawati sempat bertindak dan meminta dilepaskan ikatannya. Namun sosok buto ijo itu malah menjadi marah. Bahkan melayangkan aksi dengan cara mencekik lehernya. Spontan saja Rahma Iangsung berteriak. Anehnya, mendengar hal itu makhluk gaib itu langsung tertawa sejadi-jadinya.
Kejadian itu berlangsung cukup lama sampai Rahmawati tak kuat lagi menahan siksa. Dan saat ingin mengangkat kembali wajahnya, mendadak ia merasakan tubuhnya seolah dilecut cambuk hingga bertubi-tubi. Sementara, Ia sendiri tidak melihat orang yang melakukan pencambukan tersebut. Rahma hanya melihat sosok tinggi besar itu tetap berdiri di hadapannya.
Tak ayal, cambukan tersebut mampu membuatnya terjaga. Ramawati pada peristiwa tengah malam itu, beberapa kali istighfar dengan menyebut nama Allah. Dia mendapati dirinya tengah ditangisi sang ibu. Sementara Dudik, duduk bersila di sisi samping kiri sambil membaca surat Yassin. Rahmawati tersadar meski belum sepenuhnya. Namun apa daya, ketika kendak bangun, dirinya sudah tak mampu lagi berdiri. Seluruh tubuhnya mendadak terasa kaku.
Meski ayat suci dilantunkan Dudik, namun Rahma masih melihat sosok gaib itu masih berada di dalam kamar. Bahkan makhluk tinggi besar itu mengancam, bila dirinya ingin lepas dari hukuman, harus berjanji memenuhi permintaannya. Syaratnya Rahma harus mencari pengganti tumbal. Jika persyaratan itu ditolak atau gagal maka Rahma harus menanggung akibatnya.
Mendengar syarat yang diminta itu, tentu saja Ia tidak sanggup untuk memenuhinya. Selain minta syarat tadi, makhluk itupun akan mengambil nyawa suaminya. Ternyata apa yang diminta sang makhluk halus, saat itu yang diucapkan Rahma dalam kondisi tidak sadar.
Ibu dan ponakannya yang mendengar menjadi bingung harus berbuat apa. Demi Rahma lolos dari gangguan makhluk halus yang menyusup ke raganya, Dudik langsung ke luar rumah untuk mencari bantuan orang pintar. Meskipun waktu telah menunjukkan jam 01.00 dini hari, tapi tak membuat surut usaha Dudik.
Singkat cerita, setelah bertemu dan meminta bantuan ustadz Sobari untuk menetralisir makhluk halus yang ngageugeuh di raga Rahma yang masih tergeletak dengan tubuh kejang-kejang. Tak lama kemudian, setelah sang ustad dibantu Dudik membaca beberapa ayat suci, tak ama kemudian Ramawati yang tiga jam tak sadarkan diri, kembali siuman.
Dalam kondisi telah sadar betul, Rahma bukannya menceritakan kejadian yang baru dialaminya itu, justru mengajak orang-orang yang ada di situ untuk ke luar rumah. Mendapat ajakan itu, tentu saja semuanya jadi keheranan. Apa yang dikatakan Rahma sepertinya di luar kesadaran.
Tetapi baru ketika Rahma beberapa langkah di beranda, mereka mendengar tertawa yang menggelegar, membuat telinga mereka budeg. Sampai kemudian suara itu hilang dengan sendirinya. Namun Dudik, ustadz dan ibunya dibuat terkejut, saat melihat tubuh Rahma kembali terjatuh dengan keras. Suaranya mirip dengan suara pohon tumbang.
Mereka baru sadar, saat tubuh Rahmawati diangkat dan dipapah untuk didudukkan di kursi, Dudik sempat melihat keanehan. Bukan hanya rasa sakit yang tertahan, akan tetapi tubuh bibinya tak bisa didudukkan, tubuhnya jadi kaku. Awalnya mereka tak begitu memperdulikan, tetapi sesaat sebelum benar-benar tersadar, mereka makin terperanjat.
“ltulah mas, terakhir kalinya saya melihat bibi saya. Setelah kejadian itu, ya kondisinya ya seperti ini. Tubuhnya jadi kaku seperti batang kayu,” terang Dudik.
Kini, jika dilihat sepintas, orang pasti tak menduga kalau tubuh yang tergolek itu merupakan tubuhnya Rahmawati. Yang jelas, melihat kenyataan mengharukan itu, teman dekat dan para tetangga lantas teringat dengan bisnis yang ditekuni suaminya. Yakni sebagai juragan kayu. Sekaligus pelaku pesugihan yang mengorbankan rekan bisnis sebagai tumbal.
“Kasihan Rahma, meski tidak melakukan, namun ia menjadi cabon korban, meski nyawanya terselamatkan. Tetapi akibatnya tetap parah,” tambah Dudik lagi
Suatu hari, setelah tubuh Rahma mengalami kekakuan, orang-orang sempat melihat tubuhnya yang aneh. Ketika itu mereka merasa agak heran, sebab tubuh Rahma tak cuma menjadi kaku tetapi juga semakin kurus.
Awalnya, mereka tak begitu memperhatikan, mereka makin terperanjat. Sebab, tubuh Rahma yang kaku kini seperti mengalami proses kimiawi. Tidak lagi terbalut kulit dan daging tetapi sudah berubah seperti kayu. Tegang dan lurus. Kalau dipegang, terasa sangat keras. Hanya mulut, jari-jari tangan dan jan kaki saja yang masih mampu digerak-gerakkan.
Beberapa waktu sebelum peristiwa ganjil dialami Rahmawati, Sugiharto baru saja sampai di jogjakarta. Setelah membawa beberapa persyaratan yang ditentukan untuk prosesi ritual pesugihan, akhirnya dia pamit dengan alasan akan mencari rekan bisnis dan pemasok kayu.
Hingga meski dalam keadaan hujan yang lebat pun dia nekat menemui sang juru kunci tempat keramat di Parangtritis, Tretek Bantul. Tepatnya di pantai Parang Dog untuk memperpanjang pesugihannya dengan menumbalkan istri.
Di bawah curahan hujan yang begitu deras. Sugiharto berjalan tertatih-tatih saat menapaki pesisir pantai yang dilalui. Lelaki bertubuh besar dan tegap serta ditumbuhi bulu-bulu kumis yang tebal di atas bibirnya itu tiba-tiba jatuh tersungkur. Warga pesisir yang melihatnya saat itu menjadi bingung dengan apa yang baru saja terjadi pada diri Sugiharto.
Tak tega melihatnya tergeletak, mereka pun secara beramai-ramai mengangkat tubuh yang tergeletak di bibir pantai itu, di sekitar pantai Parang Dog. Setelah ditelusuri secana seksama warga baru tersadar, ternyata lelaki itu bernama Sugihanto warga Sragen Kidul. Hampir satu jam lamanya warga berupaya menyadarkan Sugihanto. Namun hasilnya sia-sia.
Bahkan ketika salah satu warga mencoba mengecek nadinya tak terlihat adanya tanda-tanda kehidupan. Tapi beberapa di antaranya masih tetap berusaha agar orang tersebut selamat. Segala upaya pun dilakukan termasuk memanggil orang pintar. Lagi-lagi usaha ini tak berhasil dan orang pintar yang memeriksapun menyatakan kalau pria berkumis tebal ini telah tiada. Berita kematian orang tak dikenal dengan çiri-ciri tetentu itu cepat menyebar ke seanteno desa di sekitar kawasan. Parangtritis, Tretek Bantul. BANDAR POKER ONLINE
Cerita Mistis Misteri Kisah Nyata Karma Pesugihan Buto Ijo
Tak terkecuali, mbah Modas (nama disamarkan), lelaki setengah umur yang rambutnya sudah memutih. Mendengan berita tersebut, sang juru kunci tempat keramat tu, tersadar. Bahwa korban itu adalah tamunya yang bernama Sugiharto, salah satu tamu istimewanya. Lantas bapak berkulit putih dan berkaca mata plus itupun memulangkan jasad Sugiharto ke rumah duka di Sragen.
Sontak, berita kematian mendadak Sugihanto menjadi Viral dan buah bibir. Namun ironisnya, warga masyarakat sekitar justru tak ada yang bersimpati apa lagi bersedih dengan kehilangan salah satu tetangganya itu. Bahkan terbesit kabar jika warga cukup senang dengan kematiannya.
Terbalik dengan kondisi di atas. Tak cuma istri dan keluanganya. Para kolega, anak buah yang selama ini berbakti untuknya, plus teman-teman dekatnya ikut larut dalam duka. Beberapa pamong desa yang pernah mencicipi uang Sugiharto juga ikut mengantar sang pengusaha kayu itu ke peristirahatan terakhirnya.
“Ya, begitulah, mas. Ceritanya, kenapa tubuh saya kaku seperti ini. Dan saya yakin kalau yang datang ketika saya kerasukan itu adalah makhluk halus yang telah bekerja sama dengan suami saya. Dia mungkin marah atas tindakan suami saya yang tidak mengirimkan lagi tumbal,” ujar Rahmawati.
“Makanya, dia sendirilah yang jadi korban. Entah sampai kapan hukuman ini berakhir. Sekarang saya hanya mampu berdoa, semoga Tuhan mengampuni dosa bibi dan paman saya. Meski begitu, saya kurang yakin kalau buah karma dari Lik Sugih ini bisa disembuhkan,” pungkas Dudik pasreh dengan keadaan tubuh bibinya yang kaku seperti kayu.selesai.
SUMBER : http://www.expobia.id/2017/02/cerita-mistis-pesugihan-buto-ijo-badan-kaku-mirip-kayu.html