Warga Mumbai, India, digegerkan sesosok “mayat” yang “kembali hidup” saat akan diautopsi. Semula, dokter menyatakan pasien ini telah meninggal karena infeksi di telinga. Vonis ini semakin diperkuat setelah dokter tak merasakan denyut nadi. Situs judi online
Kisah itu bermula dari penemuan sesosok tubuh pria di stasiun bus. Tubuh pria yang tak disebutkan namanya itu kemudian dibawa ke rumah sakit oleh polisi. Dokter Rohan Rohekar yang memeriksa, menyatakan pria itu telah meninggal.
Dokter itu langsung memerintahkan tim medis membawa “jenazah” itu ke kamar mayat. Perintah ini memang menyalahi prosedur. Sesuai aturan, jenazah harus berada di bangsal biasa selama dua jam untuk periode tenang.
Tim dokter telah bersiap melakukan autopsi. Namun, saat akan melakukan tugasnya, dua asisten medis yang tengah mempersiapkan proses autopsi terkejut. Mereka menemukan tubuh pria yang dinyatakan tewas itu dalam kondisi bernapas.
Terang saja dua petugas medis itu ketakutan. Mereka kemudian berlari terbirit-birit ke bangsal biasa. Dengan nafas ngos-ngosan, kedua petugas medis itu memberitahu sang dokter bahwa pria yang telah dinyatakan tewas itu hidup kembali.
Mendapat laporan itu, Rohan yang menjatuhkan vonis mati merasa cemas. Dia diduga langsung merobek laporan kematian pasien. Dia juga menutup akses ke bangsal tersebut setelah menyadari telah melakukan kesalahan.
Bahkan polisi yang tiba di rumah sakit untuk memeriksa laporan “kecelakaan” itu dicegah, dilarang memasuki bangsal, oleh staf rumah sakit. “Ini jelas satu hal kelalaian serius yang dilakukan oleh dokter,” kata Inspektur Yeshudas Gorde, pejabat kepolisian setempat. Poker terpercaya
“Kita telah meminta direktur rumah sakit untuk mengambil tindakan terhadap pihak yang bertanggung jawab dalam insiden ini. Setelah laporan selesai, kita juga akan mengambil tindakan,” tambah dia.