KEDIRI - Sebuah kopor tua menjadi tempat tanah pekuburan Ibrahim Datuk Tan Malaka dalam upacara adat penobatan gelar Datuk Tan Malaka ke VII di Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri. Percaya tidak percaya, kopor milik Datuk Tan Malaka yang merupakan peninggalan orangtuanya itu memiliki cerita misteri. Situs Judi Online
Entah kebetulan atau bukan, setiap kendaraan yang ketempatan kopor logam penuh karat itu mendadak mogok. Insiden ngadat pertama kali terjadi saat rombongan yang terdiri empat unit bus baru bertolak dari Kabupaten Lima Puluh Kota.
“Masih di Payakumbuh AC bus tiba tiba rusak dan mesin mati, “tutur Wakil Bupati Lima Puluh Kota Ferizal Ridwan seusai mengikuti acara peringatan haul Ibrahim Datuk Tan Malaka di Ponpes Lirboyo Kediri.
Awalnya tidak tebersit pikiran soal kopor tua itu. Apalagi setelah dilakukan perbaikan ringan mesin bus hidup kembali. Rombongan berpenumpang 150 orang (4 bus) itu harus tiba di Kediri sesuai jadwal. Namun kenyamanan itu tidak berumur lama. Bus mengalami mesin mati tanpa sebab jelas.
Setelah dilakukan otak atik kecil pada bagian mesin, bus kembali hidup. Kecurigaan mogok tanpa sebab akibat ulah kopor tua mulai tumbuh. Untuk memastikan asumsi itu, panitia memindahkan kopor ke bus lain.
“Dan ternyata bus yang ketempatan kopor itu juga mogok. Begitu juga dengan bus lainya. Boleh percaya dan tidak, tapi kenyataanya seperti itu,“ terang Ferizal dengan tertawa.
Tidak ada kejadian aneh dari kopor tua itu selama upacara adat berlangsung. Keanehan kembali muncul saat bus rombongan yang ketempatan kopor Tan Malaka bertolak pulang ke Kabupaten Lima Puluh Kota.Baru menempuh jalan sekitar 12 kilometer dari Ponpes Lirboyo, AC bus tiba tiba mati. Diduga akibat panas, asap mengepul dari bagian mesin bus dan berakibat matinya mesin.
Melihat gejala kebakaran, para penumpang rombongan sontak panik, dan berebut keluar dari kendaraan. Insiden yang terjadi di jembatan Semampir Kota Kediri berlangsung sekitar pukul 23.00 WIB. Malam itu Wabup Ferizal memutuskan membatalkan perjalanan pulang. Dia tidak berani berspekulasi sebelum ada kepastian bus dalam kondisi yang benar-benar bagus. Sebagai solusi, peserta rombongan kembali menginap di Kediri. BANDAR POKER ONLINE