Kamis, 22 Juni 2017

Empat Kerangka Vampir Ditemukan di Polandia

Tags


Arkeolog asal Polandia menemukan empat kerangka vampir di negaranya. Mereka menemukan kerangka tersebut ketika melakukan penggalian di tengah konstruksi jalan di wilayah dengan Gliwice, Polandia. Kerangka ditemukan dengan kondisi tulang tengkorak berada di dekat kaki. Domino Poker

Vampir yang dimaksud di sini bukan vampir sebenarnya. Kerangka yang ditemukan diasosiasikan dengan vampir karena kondisi kerangka saat ditemukan.

Arkeolog mengatakan, saat ditemukan, tengkorak kepala terpisah dari tubuh dan terletak di dekat kaki. Ini menjadi bukti bahwa ketika sebelum dimakamkan, kepala dipenggal terlebih dahulu.

Pemenggalan kepala menunjukkan bahwa individu yang dimakamkan merupakan korban ritual untuk memastikan bahwa yang sudah mati akan tetap mati, tidak bangkit sebagai vampir. Ritual ini biasa dilakukan ketika individu mati oleh sebab yang misterius.

Di masa lalu, individu yang mati oleh sebab yang tak diketahui sering diasosiasikan dengan kematian yang disebabkan vampir.

Praktik pemakaman dengan kepala dipenggal sering ditemui. Menurut kepercayaan masa lalu, mayat yang kepalanya dipenggal tidak bisa bangkit menjadi vampir dan menyebabkan kematian lain.

Pemenggalan kepala hanyalah salah satu cara. Cara lain ialah menggantung mayat dengan tali yang menjerat leher. Mayat dibiarkan membusuk hingga kepala secara alami terpisah dari tubuh karena pembusukan.

Antropolog forensik, Matteo Borrini, pernah menemukan kerangka milik perempuan yang mati pada abad 16 di Venesia, yang dimakamkan dengan cara aneh dengan tujuan serupa. Makam perempuan itu mungkin kuburan vampir tertua.

Mayat perempuan yang kerangkanya ditemukan Borrini dikubur dengan mulut terbuka dijejali sebongkah batu. Menurut kepercayaan masa lalu, ini berguna agar mayat yang diduga vampir itu tak bangkit dan meminum darah lagi.

Tahun 2012 lalu, arkeolog asal Bulgaria menemukan dua kerangka dengan batang besi yang menancap di dada. Penancapan batang besi juga salah satu cara mencegah yang sudah mati bangkit lagi dalam kepercayaan masa lalu.

Benjamin Radford, kolumnis Bad Science di situs berita sains Livescience, seperti dikutip situs berita itu, Jumat (12/7/2013), mengatakan bahwa praktik pemakaman vampir itu adalah buah ketidaktahuan soal pembusukan mayat.

Sebagai contoh, banyak mayat yang dikubur mungkin akan terdekomposisi segera. Namun, pada mayat yang dikubur di musim dingin, proses pembusukan mungkin akan lebih lambat.

Radford berpendapat, pada mayat yang dikubur di musim dingin, pembusukan pada saluran pencernaan akan membuat mayat gembung, memicu darah keluar ke mulut. Bila dilihat, mayat akan tampak seperti sehabis meminum darah. Situs QQ

USA Today pada Sabtu (13/7/2013) memberitakan bahwa arkeolog masih sulit untuk menentukan waktu kapan vampir yang kerangkanya ditemukan di Polandia dikubur.

Namun, mereka menduga bahwa individu tersebut dikubur jauh sebelum tahun 1914, waktu di mana permakaman vampir terakhir ditemukan.