Minggu, 14 Mei 2017

5 Sisi Gelap Dunia Pramugari yang Akan Menyadarkanmu Kalau Dunia Penerbangan juga Penuh Godaan

Tags

Di balik dunia pramugari yang penuh glamour, ternyata ada sisi lain yang bikin miris.

Menjadi pramugari mungkin adalah salah satu pekerjaan yang paling diimpikan oleh perempuan zaman sekarang. Bayangkan saja, bisa berkeliling daerah bahkan dunia tanpa mengeluarkan biaya. Terlebih, gaji yang diterima juga bisa dibilang tinggi. Dan tak hanya itu, pramugari juga lekat dengan pamor sehingga bikin penyandangnya dipandang bagus.


Namun, jangan dikira menjalani profesi pramugari itu isinya enak saja. Sama seperti pekerjaan lain, menjalani profesi pramugari juga punya sisi nggak enak dan bahkan memiliki dunia gelap tersendiri. Misalnya saja soal seleksi berlebihan yang menutut para calon pramugari untuk buka-bukaan. Berita ini sempat booming beberapa waktu lalu. Dan tak hanya itu, masih ada banyak hal-hal tersembunyi dari dunia pramugari yang mungkin belum kamu tahu. Simak ulasannya berikut.

Beberapa maskapai menerapkan seleksi buka-bukaan

Baru-baru ini, berita tentang seleksi pramugari bikin heboh media. Diketahui bahwa Malindo Air memberikan seleksi yang sangat tak biasa pada calon pramugari, terlebih pada seleksi fisik. Pihak penyeleksi mengharuskan pada peserta untuk melepas baju bagian atas, bahkan bra. Menurut pihak maskapai, hal itu merupakan prosedur yang normal.

Namun para peserta mengeluhkan hal itu, menurut mereka seleksi tersebut sangatlah konyol dan menjijikkan. Kabar tersebut sontak saja membuat pramugari dari maskapai lain merasa geram. Menurut pramugari Air Asia, dia hanya melakukan pemeriksaan sebatas lengan saja. Dan itu dilakukan hanya untuk melihat apakah calon pramugari memiliki tato atau bekas luka.

Ada saja insiden dilecehkan penumpang

Setiap perempuan yang lolos seleksi pramugari sudah dipastikan bahwa dia cantik dan berbodi aduhai. Saat menjalani tugasnya, tentu banyak penumpang pria yang dibikin ngiler. Memang, nggak semua penumpang itu kurang ajar.

Tapi, dalam setiap perjalanan pasti ada saja kejadian di mana pramugari harus dipertemukan dengan penumpang hidung belang. Bukan hanya digoda, para awak kabin juga kerap dilecehkan. Lebih nyeseknya lagi, penumpang nakal tersebut tetap harus diperlakukan dengan ramah, meski hati kecil sudah ingin menggamparnya dengan sepatu, bibir tetap harus tersenyum.

Banyak pramugari yang merasa diperlakukan seperti robot

Menjadi seorang pramugari, harus siap dengan jam penerbangan yang berlangsung tiap hari tanpa henti. Jika melakukan penerbangan jauh, mereka juga berada di kabin selama lebih dari 14 jam. Rata-rata pramugari bekerja 65 hingga 90 jam perbulan.

Waktu kerja tersebut masih ditambah dengan 50 jam melakukan persiapan dan menunggu jam terbang. Semua pramugari juga harus siap ditugaskan di mana saja dan kapan saja. Terlebih, mereka juga harus kehilangan momen hari raya karena di waktu libur justru banyak jadwal penerbangan dilakukan. Libur sangat tidak menentu, akibatnya mereka juga harus kehilangan momen berkumpul dengan keluarga saat hari raya tiba.

Beberapa pramugari melakukan bisnis berlendir

Mungkin tak ada yang menduga jika bisnis berlendir juga bisa dilakukan di udara. Namun, kasus itu memang benar-benar terjadi. Hal tersebut terbongkar setelah salah satu pramugari yang menjadi bagian dari salah maskapai penerbangan Timur Tengah kepergok telah melakukan servis untuk pelanggan di toilet pesawat.

Ia pun segera diinterogasi dan mengakui jika pekerjaan esek-esek di atas pesawat tersebut bisa menghasilkan 650 poundsterling atau sekitar Rp 14 miliar. Tiap penumpang yang ingin menggunakan jasanya harus menyiapkan sekitar Rp 30 juta. Selama dua tahun bisnisnya, setidaknya ada 500 penumpang yang dia layani. Akibat bisnis memalukan tersebut, sang pramugari langsung dipecat dari pekerjaannya.

Adanya godaan kehidupan yang rusak

Seorang mantan pramugari dari Singapore Airlines bernama Hilary menulis pengalaman kerjanya dengan gamblang di blog pribadi. Menurutnya, gaji besar yang dia terima sangatlah tidak sesuai dengan apa yang dia rasakan saat bekerja sebagai pramugari.

Ia mengaku tersiksa karena dikelilingi godaan rekan kerja, minuman keras dan kehidupan yang hedonis dan rusak. Tidak kuat dengan segala godaan tersebut, akhirnya Hilary memutuskan hengkang dari dunia penerbangan. Meski diakui jika berprofesi sebagai pramugari bisa membuatnya bergelimangan harta, namun menurutnya begitu sulit menjaga diri dari pergaulan negatif.
Sisi gelap pramugari di atas memang tidak terjadi pada semua maskapai. Hanya sebagian saja yang demikian. Namun, perlu diketahui jika sejatinya setiap pekerjaan memang memiliki risiko dan sisi gelap tersendiri. Agen Bandarq Terbaik